Galang Rambu Anarki dan Panggilan Terompet Tahun Baru


Nama Galang Rambu Anarki menjadi abadi dalam lagu ciptaan ayahnya tentang gejolak ekonomi tahun 80an. (Facebook/Iwan Fals)
"GALANG Rambu Anarki dengarlah, terompet tahun baru menyambutmu. Galang Rambu Anarki ingatlah, tangisan pertamamu ditandai BBM membumbung tinggi." Dua penggalan lirik itu berasal dari lagu hits Iwan Fals di era 1980-an, terinspirasi kelahiran putra sulungnya, dengan nama yang sama, tepat 40 tahun lampau, 1 Januari 1982. Lagu mengisahkan keresahan ketika anak pertamanya lahir di tengah gejolak tekanan perekonomian yang melanda Indonesia kala itu. Suara hati ayah muda yang sukses menangkap kegalauan mayoritas rakyat republik ini.
Baca Juga:
Oi Wajib Tonton, Lagu-Lagu 'Gaib' Tak Pernah Rilis di Konser Online Iwan Fals
Pada 1 Mei 1980, Soeharto memberi 'hadiah kejutan' di Hari Buruh Internasional mencabut subsidi BBM. Harga semua BBM naik tiga kali lipat, alias 300 persen. Bensin premium misalnya dari Rp 50 jadi Rp 150. Kebijakan yang memicu lonjakan semua harga barang, tertuang dalam lirik Galang Rambu Anarki lainnya, "Maafkan kedua orangtuamu, kalau tak mampu beli susu. BBM naik tinggi, susu tak terbeli. Orang pintar tarik subsidi, mungkin bayi kurang gizi." Tak lupa Iwan menyentil aksi represif Orde Baru satu tahun menjelang Pemilu 4 Mei 1982 dalam lirik, "Galang Rambu Anarki anakku, lahir awal Januari menjelang pemilu." Mereka yang sudah kecewa dengan kepemimpinan Suharto mulai ramai mempengaruhi masyarakat lewat gerakan Golput (Golongan Putih-yang pertama kali muncul saat Pemilu 1971), untuk tetap datang ke TPS mencoblos bagian putih kertas agar suaranya tidak sah. Suharto bereaksi dengan kampanye perang terhadap Golput. Bahkan, Golput dicap haram atau dosa, dengan dalih bentuk kebangkitan PKI.

Lagu Galang Rambu Anarki masuk album Opini, yang dirilis musisi bernama asli Virgiawan Listanto itu, pada hari kelahiran sang anak. Terdiri sembilan lagu, album balada itu konsisten dengan beragam kritik sosial hingga percintaan, dengan salah satu hits lainnya, 'Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu'. Galang akhirnya tumbuh menjadi musisi seperti ayahnya, juga jadi sumber inspirasi lagu hits Iwan lainnya, 'Nak' dalam album Sugali rilis 1984. Bergabung sebagai gitaris band Bunga, Galang menutup mata di usia belia, baru 15 tahun pada 25 April 1997. Meski begitu, dia sukses mewujudkan doa Iwan dalam lirik 'Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku', lewat lagu 'Kasih Jangan Kau Pergi'. Lagu hits nasional medio 1997 dan syairnya masih abadi disenandungan sampai kini, sekaligus merawat kenangan almarhum anak pertama Iwan Fals. (Aru)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat

Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu

Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories

Ketika 'Among Us' Turun Harga

Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020

Netflix Tambah Fitur Download

Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan

Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro

Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak

Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
