'Frewaka', Kisah Trauma Perempuan Berbalut Horor


'Frewaka' kisahkan trauma perempuan dalam bingkai horor.(Foto: Screen Daily)
MERAHPUTIH.COM - SHOO dikirim ke desa terpencil. Ia ditugasi merawat perempuan bernama Na Sidhe, seorang pengidap agorafobia. Na Sidhe punya ketakutan pada entitas jahat. Dalam perjalanan mereka, hubungan antara Shoo dan Na Sidhe terjalin.
Namun, dalam kedekatan itu, ada hal negatif menyeruak. Shoo malah ikut dikuasi paranoia, ritual, dan takhayul kepercayaan Na Sidhe. Pada akhirnya, Shoo harus mengalami kengerian masa lalunya.
Begitulah kisah trauma perempuan dirangkum sutradara Aislinn Clarke dalam film Frewaka. Film nan mengisahkan trauma perempuan ini diadopsi melalui cerita rakyat Irlandia. Frewaka jadi satu-satunya film berbahasa Irlandia yang diputar di Lacarno edisi ke-77. Frewaka dibintangi Clare Monnelly, Bríd Ní Neachtain dan Aleksandra Bystrzhitskaya.
Sebagai penulis sekaligus sutradara, Clarke mengatakan filmnya ini merupakan bentuk kemarahannya pada perlakuan historis terhadap perempuan di Irlandia. Frewaka menggambarkan ketakutan yang dialami perempuan sekaligus renungan yang mengejutkan tentang perlakuan buruk dan kejam terhadap kaum Hawa sepanjang sejarahnya.
Baca juga:
Terima Penghargaan Kehormatan Locarno Festival, Shah Rukh Khan Disebut 'Pahlawan Rakyat'
Seperti dilansir The Hollywood Reporter, Clarke punya ketertarikan pada horor dan agama. Baginya, film menakutkan memiliki daya tarik global. Itulah salah satu alasannya menggarap Frewaka.
Cerita rakyat Irlandia dipilih Clarke karena ia dibesarkan dengan mitos dan cerita Irlandia. Orang Irlandia, kata Clarke, ialah pendongeng. Jadi, cerita itu dekat dengannya sebab selama ini sulit untuk menghindarinya di sekolah dan di rumah.
"Aku tidak ingin meneliti dan kemudian menemukan semacam versi mitologi yang sudah baku karena menurutku itu tidak pernah terbentuk seperti itu. Aku pikir cerita Irlandia diwariskan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi. Cerita itu akan sedikit diubah. Ya, jika orang tersebut minum sedikit wiski, atau jika suasana hatinya sedang berbeda. Jadi, menurut saya tekstur seperti itulah sebenarnya mitologi Irlandia," katanya.
Dalam bahasa Irlandia, frewaka berarti akar. Judul itu bermakna sesuatu berserat juga bertekstur. Demikianlah film ini dibuat dengan kesan akar yang kuat dan sulit dicabut dari tanah. Tokoh Shoo dikaitkan dengan trauma perempuan karena harus menghadapi kengerian masa lalu. Dalam kaitannya dengan sejarah Irlandia, menurut Clarke, ialah trauma historis.
"Jadi, ada banyak hal yang harus diatasi. Itu selalu ada, dan sangat sulit untuk dihilangkan," kata Clarke kepada The Hollywood Reporter, Senin (10/8).
Melalui Frewaka, Clarke menyampaikan sudut pandangnya atas pengalamannya mendengarkan cerita rakyat Irlandia. "Itulah kisah yang diceritakan kepada saya saat masih kecil, dan apa yang saya ingat dari cerita-cerita itu, atau sudut pandang saya terhadap cerita-cerita itu. Jadi saya melanjutkan tradisi lisan, saya kira," kata sutradara The Devil’s Doorway ini.(tka)
Baca juga:
Locarno Festival akan Beri Jane Campion Penghargaan Prestasi Seumur Hidup
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia

Film 'Rangga dan Cinta' Bawa Kisah Klasik Asmara Remaja ke Generasi Baru

Ceritakan Polemik Pernikahan Beda Agama hingga Hak Asuh Anak, Film 'Jangan Panggil Mama Kafir' Siap Tayang 16 Oktober 2025

Film 'Caramelo' Tayang 8 Oktober 2025 di Netflix, Siap Kuras Air Mata Penonton

Angkat Cerita Misteri Gunung Merbabu, Film Horor 'Kuncen' Siap Meneror Bioskop 6 November 2025

Tayang Mulai Hari Ini, Simak 5 Fakta Menarik Film 'Tukar Takdir' Karya Sutradara Mouly Surya

'Zootopia 2' Rilis Trailer Terbaru: Tampilkan Musuh Baru hingga OST dari Shakira dan Ed Sheeran

Film Horor 'Janur Ireng', Prekuel 'Sewu Dino' Siap Hadirkan Teror Baru di Akhir 2025

Netflix Angkat Drama Emas Olimpiade 1996 lewat Film Biografi 'Perfect', Millie Bobby Brown Jadi Kerri Strug

Netflix Siapkan Film, Series, hingga Dokumenter Horor untuk Meriahkan Halloween 2025
