BJ Habibie Wafat

Fly By Wire, Teknologi yang Diwariskan BJ Habibie untuk Dunia Aviasi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 12 September 2019
Fly By Wire, Teknologi yang Diwariskan BJ Habibie untuk Dunia Aviasi

Cara kerja dan mengapa warisan BJ Habibie ini sangat penting untuk dunia aviasi (Foto: Pexels/Marina Hinic)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INDONESIA berduka. B. J. Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia, menghembuskan nafas terakhirnya pada 11 September 2019. Sosok yang dikenal sebagai bapak teknologi Indonesia telah mewariskan banyak ilmu dan karya. Salah satunya yakni teknologi Fly By Wire (FBW).

Istilah FBW sudah tak asing lagi bagi orang yang bekerja di dunia penerbangan. Teknologi ini sangat bermanfaat dan masih digunakan dalam bidang aviasi hingga saat ini. Hal ini karena teknologi FBW mampu menggantikan teknologi konvensional dalam mengontrol pergerakan sirip pesawat.

Baca Juga:

Obituarium: Selamat Jalan Eyang 'Jenius' Habibie

Bagaimana FWB menggantikan teknologi konvensional?

Pada teknologi konvensional, sirip pesawat dihubungkan dengan kendali pesawat menggunakan kabel-kabel besi, katrol dan penahan. Berbeda dengan teknologi FBW dimana sirip dan kendali dihubungkan menggunakan kabel data dan komputer.

Teknologi FBW ini tentunya membawa banyak kelebihan dibanding teknologi konvensional. Komponen-komponen pada teknologi konvensional membutuhkan perawatan rutin. Di antaranya pemberian pelumas, pemeriksaan ketegangan sekaligus kualitas dari kabel dan katrol, dan masih banyak lagi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan selama penerbangan.

Perawatan pada teknologi FWB juga dilakukan secara rutin. Namun perawatan teknologi FWB tidak serumit dan sebanyak perawatan teknologi konvensional. Cukup mengecek kondisi komputer dan kabel-kabel yang ada.

Selain itu komponen-komponen pada teknologi konvensional lebih banyak memakan tempat dibanding yang digunakan pada FWB. Komponen konvensional tersebut tentunya juga lebih berat. Dengan adanya teknologi FWB, pesawat memiliki ruang yang lebih besar dengan beban yang lebih ringan. Membuat pesawat mampu membawa lebih banyak penumpang maupun barang.

Cara Kerja Teknologi FWB

Baca juga:

5 Karya BJ Habibie yang Masih Dikenang

Jadi bagaimana cara kerja FWB? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam teknologi FWB komponen yang diperlukan hanyalah kabel yang terhubung dengan komputer yang disebut Flight Control Computer (FCC). Kendali pesawat pun juga terhubung dengan FCC.

Tiap gerakan kendali pesawat akan dibaca oleh FCC menjadi sebuah data. Data tersebut dibawa ke sirip pesawat yang berhubungan melalui kabel. Nantinya, FCC mampu menerjemahkan kembali data tersebut ke sirip pesawat. Kemudian menggerakannya sesuai kendali pesawat.

Tak hanya itu, FCC juga mampu mengontrol gerakan pesawat agar tidak melewati batas kemampuannya. Sebelum adanya teknologi FWB dan FCC, pilot dapat menggerakan pesawat diluar batas kemampuannya.

Contohnya seperti menukkikan pesawat terlalu tajam dan menyebabkan kecepatan pesawat terlalu tinggi. Alhasil badan pesawat yang tak mampu melawan tekanan udara dapat mengalami kerusakan yang berakibat fatal.

Dengan adanya FCC, kejadian tersebut dapat dihindari. Apabila pesawat bergerak di luar batas, entah karena keadaan di sekitar pesawat atau kesalahan pilot, FCC akan mencoba untuk mengembalikan pesawat ke posisi aman.

Bagaimana jika terjadi kerusakan pada FCC?

Fly By Wire, Teknologi yang Diwariskan BJ Habibie untuk Dunia Aviasi
Satu pesawat memiliki banyak komputer di dalamnya dan juga komponen konvensional untuk saat darurat (Foto: YouTube/Airbook Aviation)

FCC adalah jantung dari pesawat yang menggunakan teknologi FWB. Jika FCC rusak maka pesawat tidak dapat bergerak sesuai keinginan pilot. Lalu bagaimana jika terjadi kerusakan pada FCC?

Untuk menghindari kemungkinan buruk tersebut, satu pesawat memiliki lebih dari satu FCC. Jadi apabila salah satu dari FCC di pesawat rusak, masih ada FCC lain yang siap bekerja dan memastikan semua terkendali.

Apabila semua FCC mati, masih ada komponen konvensional yang dipasang ke bagian yang dapat mengontrol arah pesawat dan menstabilkan pesawat. Dengan begitu pesawat masih dapat mengudara sambil menunggu FCC hidup kembali. Paling buruknya, pesawat tetap dapat melakukan pendaratan darurat. (sep)

Baca juga:

Ucapan Duka Para Artis Indonesia untuk Habibie, Dari Iwan Fals Hingga BCL

#BJ Habibie #Pesawat #Teknologi #Habibie
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Fun
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Gambar Xiaomi 17 Ultra bocor sebelum rilis. HP tersebut akan dibekali baterai 6.000 mAh.
Soffi Amira - Jumat, 05 Desember 2025
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Fun
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Samsung akan menggelar The First Look menjelang CES 2026. Samsung Galaxy Z TriFold kemungkinan akan unjuk gigi.
Soffi Amira - Kamis, 04 Desember 2025
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Fun
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Desain Motorola Edge 70 Ultra kini sudah terungkap. HP ini akan membawa tombol khusus AI.
Soffi Amira - Kamis, 04 Desember 2025
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Indonesia
Seluruh Armada Airbus A320 di Indonesia Rampungkan Pembaruan Software ELAC
Semua maskapai Indonesia telah merampungkan pembaruan ELAC pada Airbus A320. Langkah ini memastikan standar keselamatan penerbangan tetap terjaga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
Seluruh Armada Airbus A320 di Indonesia Rampungkan Pembaruan Software ELAC
Fun
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Vivo S50 Pro Mini kini sudah muncul di Geekbench. HP tersebut kabarnya akan menggunakan Snapdragon 8 Gen 5 dan menjalankan Android 16.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Fun
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Huawei Pura X2 bakal meluncur 2026. HP ini kemungkinan besar akan menggunakan chipset Kirin 9030.
Soffi Amira - Selasa, 02 Desember 2025
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Fun
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Vivo X300 Ultra akan membawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan baterai berkapasitas 7.000mAh. HP ini bakal rilis 2026 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 02 Desember 2025
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Lifestyle
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Galaxy Z TriFold berbeda karena ketebalannya dan bentuk foldable memungkinkan kamu membawanya ke mana saja.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Lifestyle
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
Langkah ini dilakukan untuk menguji respons awal pasar terhadap inovasi bentuk baru sebelum peluncuran global.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
 Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
Fun
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
OPPO Find N6 kini sudah masuk uji coba di India. HP tersebut akan lebih tipis dan ringan dibanding perangkat lainnya.
Soffi Amira - Senin, 01 Desember 2025
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
Bagikan