Fitur Baru iOS 16 Beri Tingkat Keamanan 'Ekstrem'
Apple beri fitur keamanan ekstrem para sistem operasi terbarunya. (Foto: Unsplash/Przemyslaw Marczynski)
APPLE mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan keamanan bagi pengguna produk mereka seperti jurnalis, aktivis, dan politisi dengan pengaturan baru di iOS 16, iPadOS 16, dan macOS Ventura. Pengaturan ini disebut sebagai Lockdown Mode.
Menurut The Verge, pengaturan itu dapat meningkatkan pertahanan iPhone, iPad, dan Mac dengan cara yang mampu menjaga metode serangan digital tingkat tinggi yang biasa digunakan untuk mengkompromi perangkat milik warga sipil.
Mode Lockdown memblokir banyak jenis lampiran pesan, menonaktifkan pratinjau tautan, menonaktifkan teknologi penelusuran web tertentu secara default, memblokir undangan dan panggilan FaceTime dari sumber yang tidak dikenal, mengunci koneksi kabel ke komputer atau aksesori saat perangkat terkunci, dan menonaktifkan kemampuan untuk menambahkan profil konfigurasi baru atau mendaftar di manajemen perangkat seluler.
Baca juga:
Microsoft Akan Hadirkan Antivirus untuk iOS dan Android
Area-area itu juga diketahui cukup rentan, karena tim Project Zero Google merinci bagaimana iPhone orang yang ditargetkan oleh perangkat lunak Pegasus dapat dikompromikan dalam skenario "tanpa klik", hanya menggunakan GIF untuk mengakses iMessage di ponsel itu.
Serangan lain telah berulang kali menggunakan situs web jahat untuk mengeksploitasi kelemahan dalam rendering dan Lockdown Mode menutup pintu tersebut dari awal.
Apple menyebutnya sebagai tingkat perlindungan "ekstrem" yang merupakan respons jelas terhadap meningkatnya penggunaan perangkat lunak tentara bayaran yang disponsori negara seperti alat Pegasus dikembangkan oleh NSO Group.
Baca juga:
Facebook Tawarkan Dukungan Kunci Keamanan di iOS dan Android
Bukti adanya perangkat lunak itu telah ditemukan pada perangkat milik jurnalis seperti Jamal Khashoggi. Menurut reporter Bloomberg Mark Gurman, Apple baru saja merilis iOS 16 Developer Beta 3, yang mencakup Lockdown Mode.
Dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah dikritik karena tidak bekerja dengan peneliti keamanan untuk menemukan dan menutup kekurangan di platformnya, seperti yang dilakukan perusahaan teknologi besar lainnya sebelum meluncurkan program berburu bug iOS pada 2016.
Program perburuan bug berhadiah itu akhirnya diperluas hingga mencakup perangkat lain pada 2019 sambil mengatakan akan mendistribusikan perangkat penelitian keamanan khusus ke peneliti luar. (waf)
Baca juga:
Fitur Tersembunyi iOS 15 yang Wajib Diketahui
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil
Render Samsung Galaxy S26 Plus Bocor, Pakai Chipset Exynos atau Snapdragon?
Geekbench Bocorkan Chipset OPPO Reno 15, Sama seperti Reno 15 Pro!
Samsung Galaxy S27 Ultra Mau Bawa Fitur Polar ID, Siap Saingi Face ID Apple
Bocoran Spesifikasi OPPO Reno 15: Bawa Layar 6,32 Inci dan Baterai 6.200mAh