Fanatisme Dukung Capres Berujung Pembunuhan, Ini Tanggapan Presiden Jokowi


Presiden Jokowi saat menyambangi kediaman istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, Jumat (7/9) (Foto: Biro Pers Setpres)
MerahPutih.Com - Presiden Jokowi angkat bicara terkait adanya insiden penembakan hingga berujung kematian, di Sampang, Madura. Pasalnya, salah satu pemicu penembakan tersebut, diduga karena adanya perbedaan pilihan politik terkait dukungan capres.
”Setiap saya bertemu dengan masyarakat, setiap saya ke daerah, setiap saya ke kampung, setiap saya ke desa, selalu saya sampaikan, jangan sampai karena pilihan Bupati, pilhan Wali Kota, pilihan Gubernur, pilihan Presiden, karena berbeda pilihan kita tidak saling sapa antartetangga, tidak saling sapa antarwarga kampung, tidak saling sapa antar-Majelis Taklim,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyayangkan adanya tindakan kekerasan yang berujung kematian hanya karena beda dukungan capres di Pilpres 2019.

”Itu salah besar, sudah saya sampaikan berkali-kali, kalau enggak saling sapa itu gak bener kok. Apalagi kalau sampai membunuh, itu keliru besar,” tegas Presiden Jokowi usai menghadiri kegiatan Rapimnas Ikadin di Kota Solo, Rabu (28/11).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali menghimbau kepada pimpinan untuk tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat tentang apa itu pesta demokrasi.
”Tugas pemimpin di daerah, tugas pemimpin semuanya kita mengingatkan, bahwa lima tahun sekali pasti ada pesta demokrasi, baik pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota maupun Presiden,” terangnya.
Sebelum menghadiri Rapimnas Ikadin di Kota Solo, Presiden Jokowi terlebih dahulu meresmikan ruas tol Sragen-Ngawi.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Prabowo Jadi Pembicara Utama Dalam Forum Ekonomi di Singapura
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah
