Fakta-fakta Tentang Sepatu


Sepatu memiliki fakta-fakta dalam sejarahnya. (Foto: Greyerbaby(
SEPATU yang kita pakai sekarang memiliki sejarah panjang di masa lalu. Di masa lampau sepatu menjadi lambang kelas sosial pada masyarakat. Bahkan ukuran sepatu menjadi titah raja yang harus dituruti.
Sepatu pun pernah menjadi ancaman kematian bagi pemakainya. Bahkan sepatu di masa lampau tidak mengenal sebelah kanan maupun kiri.
Pada kerajaan Mesir kuno, sepatu atau alas kaki menunjukan kelas seseorang. Budak tidak diperbolehkan memakai alas kaki. Sedangkan keluarga ningrat memakai sandal yang bagus. Sedangkan kelas menangah memakai sandal yang terbuat dari papirus.
Pada tahun 1818 baru dirancang sepatu dengan bagian kanan dan kiri. Sepasang sepatu kanan dan kiri baru muncul pertama kali di Philadelphia, Amerika. Sebelum tahun itu sepatu hanya dibuat tanpa pertimbangan kanan dan kiri.
Klompen adalah sepatu kayu berasal dari Belanda, atau di Indonesia kemudian dikenal dengan istilah 'kelompen'. Karena tanah di Belanda cenderung basah dan becek, sepatu kulit sangat mudah hancur. Namun sepatu kayu tidak diperbolehkan masuk rumah.
Pada abad 16, kaum perempuan ningrat memakai sepatu dengan hak yang sangat tinggi. Ini membuat pemakainya dapat tewas menghantam tanah atau batu. Untuk berjalan saja, mereka membutuhkan pelayan untuk membantunya. Dalam perkembangannya sepatu berhak sangat tinggi ini dipakai oleh para PSK. Pemerintah malah kemudian membatasi tinggi pemakaian haknya.
Raja Henry VIII, pernah membuat maklumat bahwa sepatu harus memiliki lebar 6 inchi. Ini karena kakinya yang lebar. Kemudian Louis XIV yang pendek memakai sepatu dengan hak tinggi dan memaklumatkan semua sepatu pria memakai hak seperti dirinya.
Tahukah Anda dimana sepatu milik Neil Armstrong, manusia pertama mendarat di Bulan? Sepatunya yang dipakai menjejak permukaan Bulan saat ini entah melayang-layang kemana di jagat galaksi. Ini karena dianggap sepatunya memiliki ancaman kontaminasi bila dibawa ke Bumi.
Sneaker diciptakan di tahun 1917 berlabel Keds. Baru dikenal secara internasional pada tahun 1923 dibuat oleh pembuat sepatu asal Jerman, Adi Dassler yang kemudian memakai namanya menjadi merk sepatunya. Sepatunya membawa atlet kulit hitam asal Amerika, Jessie Owens, meraih 4 medali emas pada Olimpiade 1936 yang mencoreng wajah Hitler. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Pop Up Experience 'Rest Area' buat Anak Muda Melepas Penat

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

Intip Ide OOTD New Balance 740, Y2K Core Banget Nih

New Balance 740 Bawa Tampilan Retro dengan Modernitas, Warna Paling Anyar untuk Gaya Y2K

ASICS Perkenalkan Sepatu Tenis GEL-CHALLENGER 15 di Tengah Pesatnya Tren Padel di Indonesia

Kolaborasi Epik! Sepatu Harry Potter x Puma Stewie 4 Rilis 18 Juli 2025, Harga Rp 2 Jutaan

Industri Rumahan Sepatu Wanita OB Shoes Terpukul, Omzet Anjlok hingga 70 Persen

PUMA Rilis Sepatu Kets H-Street nan Memadukan Warisan Klasik dan Inovasi Modern, Isyana Sarasvati Ikut dalam Peluncuran di Seoul

Adidas kembali Persembahkan Keindahan Indonesia lewat Island Series: SS25 Sulawesi
