Fakta dan Mitos Seputar Jetlag, Wajib Tahu biar Traveling Lancar


Jetlag terkait dengan kacaunya jam tidur saat bepergian. (foto: sleepsavvy)
PENERBANGAN jarak jauh, semisal ke luar ngeri, kerap mengubah jam biologis tubuh. Beberapa orang akan mengalami masalah saat berpindah dari satu negara ke negara lain. Kondisi itu dikenal dengan sebutan jetlag.
Seperti dikutip dari Hellosehat, jetlag adalah masalah tidur sementara yang terjadi setelah kamu melakukan penerbangan jauh melintasi beberapa zona waktu yang berbeda. Jetlag membuat jam biologis tubuh kamu harus beradaptasi dengan perubahan waktu. Semakin banyak zona waktu yang kamu lewati, semakin besar kemungkinan kamu mengalami jet lag.
Secara umum, jam biologis berperan dalam menggerakkan ritme sirkadian untuk mengendalikan sistem tubuh, mulai dari tekanan darah, waktu lapar, hingga jadwal tidurmu.
Jam biologis tubuh dikendalikan hormon ngantuk melatonin. Hormon itu diproduksi saat hari mulai gelap untuk mengendalikan suhu tubuh saat tidur. Saat kamu terbang ke zona waktu yang berbeda, jam biologis dirombak ulang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga menjadi tidak sinkron dengan rutinitas kebiasaanmu. Setiap orang akan membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan zona waktu yang berbeda, tergantung pada banyaknya zona waktu yang dilewati dan arah perjalanan kamu.
Memang tidak mudah mengatasi jetlag, tapi mengetahui fakta di balik terjadinya jetlag mungkin akan membantumu mengatasi rasa tak nyaman yang timbul. Berikut fakta dan mitos seputar jetlag.
Tidak makan sebelum tiba di tujuan

Mitos. Ada beberapa orang yang percaya bahwa untuk menghindari jetlag, kamu harus menghindari makan seharian, maksimal di malam, sebelum keberangkatan. Ada juga yang menyarankan jangan makan sama sekali sebelum sampai di tempat tujuan. Alasannya, kamu akan memaksa tubuh masuk ke fase puasa.
Masalahnya, meskipun dapat membantu kamu lebih cepat tidur dalam penerbangan, hal itu dapat menjadi masalah besar ketika kamu tiba di tujuan, terutama di penerbangan dari barat ke timur.
Ternyata, memulihkan diri dari jet lag setelah penerbangan jauh ke arah timur akan lebih sulit ketimbang penerbangan ke arah barat. Hal itu disebabkan perjalanan ke timur menyebabkan waktu lebih cepat berlalu sehingga membuat proses adaptasi jadi lebih sulit.
Makan sebelum keberangkatan boleh-boleh saja. Asal pilih makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Sebisa mungkin jangan melewatkan waktu makan, karena itu akan berdampak pada kesehatan dan pemulihan jet lag yang kamu alami nantinya.