Facebook Menang di Pengadilan Amerika, Nilainya jadi Meroket
Facebook dianggap memonopili media sosial. (Foto: Unsplash/Solen Feyissa)
PENGADILAN di Amerika menolak gugatan yang dilayangkan oleh Federal Trade Commission (FTC) kepada Facebook. Putusan ini tak hanya membuat Facebook tersenyum penuh kemenangan namun nilai perusahaan teknologi itu kemudian mencapai valuasi USD1 triliun.
Dilansir dari laman berita ANTARA, karena penolakan gugatan itu, saham Facebook meningkat kurang lebih empat persen dari sebelumnya. Sehingga pada penutupan saham mencapai angka 355,64.
Baca Juga:
"Perang' antara lembaga perdagangan federal dan Facebook dimulai pada bulan Desember 2020. Sidang yang dipimpin oleh Hakim James E. Boasberg menolak gugatan karena FTC belum menunjukkan bukti kuat bahwa Facebook melakukan monopoli pasar di media sosial. FTC agaknya tidak menerima keputusan tersebut dan mengajukan banding dan akan naik ke persidangan pada 29 Juli 2021.
“Meskipun pengadilan tidak setuju dengan semua pernyataan Facebook di sini (sidang), pada akhirnya setuju bahwa pengaduan agensi (FTC) tidak cukup secara hukum dan karena itu harus dihentikan,” ungkap Boasberg dikutip dari ANTARA.
Dari laman Reuters menuliskan Boasberg berpendapat bahwa FTC gagal mendefinisikan pasar jejaring sosial pada Facebook. Padahal detail itu penting untuk pengembangan argumentasi gugatan.
Baca Juga:
Hadirnya iOS 15 Diklaim Dapat Perbaiki Keseluruhan Sistem Apple
FTC menggugat Facebook karena perusahaan kepunyaan Mark Zuckerberg itu mengakuisisi layanan Instagram dan WhatsApp sebagai anak usaha Facebook di media sosial. Hal itu ditentang FTC yang menuduh Facebook melanggar UU Antimonopoli pasar. Oleh karena itu, FTC menuntut Facebook melepaskan aplikasi Instagram dan WhatsApp.
Disisi lain, pengadilan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kans menang di pengadilan, kendati harus melewati kesepakatan berliku.
Sementara itu, hasil persidangan menunjukkan bahwa kebijakan kesepakatan Presiden AS Joe Biden kepada perusahaan layanan jaringan seperti Facebook membutuhkan revisi lebih berdampak. Karena peristiwa ini berdampak pada administrasi hukum AS, yang sebelumnya sudah diperingatkan lembaga M&A Review. Yaitu lembaga yang bergerak di bidang engagement dan pengetahuan. (bed)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil
Render Samsung Galaxy S26 Plus Bocor, Pakai Chipset Exynos atau Snapdragon?
Geekbench Bocorkan Chipset OPPO Reno 15, Sama seperti Reno 15 Pro!
Samsung Galaxy S27 Ultra Mau Bawa Fitur Polar ID, Siap Saingi Face ID Apple
Bocoran Spesifikasi OPPO Reno 15: Bawa Layar 6,32 Inci dan Baterai 6.200mAh
Bocoran Xiaomi 17 Ultra: Bawa Teknologi LOFIC dan Kamera Telefoto Periskop Baru
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus Bakal Bawa Kamera Telefoto 12MP
OPPO Reno 15 Hadir dalam 3 Warna, Segera Meluncur 17 November 2025!
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?