Etnis Rohingya Alami Kekerasan Sesama Pengungsi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 19 Mei 2015
Etnis Rohingya Alami Kekerasan Sesama Pengungsi

Seorang warga etnis Rohingya memberikan minum kepada anaknya saat berada di penampungan sementara Kuala Langsa, Aceh, Minggu (17/5). (Foto Antara/Rony Muharrman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merah Putih, Nasional-Seorang pengungsi Rohingya menuturkan cerita horor, mulai diusir dari negaranya sampai terombang ambing di laut dan dianiaya sesama pengungsi.

Para pengungsi Rohingya tersebut mengalami kekerasan dari sesama pengungsi. Pengungsi laki-laki yang lebih kuat menganiaya perempuan dan anak-anak. Tindak kekerasan itu dilakukan warga Bangladesh terhadap etnis Muslim Rohingya.

Mereka merebut makanan dan minuman pengungsi Rohingya asal Myanmar ketika rasa lapar dan haus menyerang. Mohammad Amin, 35, menuturkan kekerasan dari sesama pengungsi.

“Satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan anak laki-lakinya dipukuli dengan papan kayu sampai tewas. Setelah itu mayatnya dibuang ke laut,” tutur Amin seperti dikutip The Guardian, Selasa (19/5).

Mohammad Rafique, 21, membenarkan para pengungsi etnis Muslim Rohingya mendapatkan kekerasan dari kelompok pengungsi lain. "Mereka memukuli kami dengan palu, dan menyayat dengan pisau," katanya.  

Sementara itu Amin menuturkan dirinya naik perahu meninggalkan Myanmar tiga bulan lalu. Sekarang, dia termasuk di antara 677 pengungsi yang ditolong nelayan di Langsa, Aceh setelah terapung-apung di Laut Andaman selama berbulan-bulan.

Dahulu, Amin, seorang pengungsi etnis Rohingya Muslim, adalah seorang petani. Beberapa tahun lalu desanya diserang etnis mayoritas Buddha. Ibunya yang sudah renta dikubur hidup-hidup setelah gagal menyelamatkan diri.

Upaya Amin untuk sampai di tempat penampungan di Langsa penuh perjuangan. Dia menuturkan, pemerintah Malaysia, Indonesia, dan Thailand menolak mereka. Angkatan Laut ketiga negara diberitakan menghadang dan mengusir kapal penuh pengungsi yang masuk di teritorialnya.

Amin beruntung. Dirinya ditolong seorang nelayan. Sementara 6.000 sampai 8.000 pengungsi lainnya tersebar di perairan wilayah Malaysia, Indonesia, dan Thailand dengan keterbatasan persediaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

#Aceh #Indonesia #Bangladesh #Myanmar #Imigran Rohingya
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Ledakan Tabung Oksigen di Meulaboh Aceh, 15 Rumah Rusak 2 Warga Tewas
Ledakan tabung gas oksigen menewaskan dua orang di Kabupaten Aceh Barat
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Ledakan Tabung Oksigen di Meulaboh Aceh, 15 Rumah Rusak 2 Warga Tewas
Indonesia
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
KBRI Yangon akan membantu menyiapkan dokumen perjalanan dan mengatur proses pemulangan melalui jalur Myanmar–Thailand bersama KBRI Bangkok. Upaya pemindahan WNI lainnya juga masih terus dilakukan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ratusan WNI Tejebak di Myanmar, 54 Orang Segera Dibawa Pulang
Dunia
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Gencatan senjata tercapai dalam perundingan damai yang dimediasi China di Kunming, wilayah selatan Tiongkok, pada 27–28 Oktober
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Dunia
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
ASEAN mendesak agar semua pihak terkait untuk mengambil tindakan nyata guna segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu dan menahan diri secara untuk menghindari eskalasi konfli
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
Dunia
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Sejak melepas diri dari Indonesia dan merdeka sebagai negara berdaulat 20 Mei 2002, Timor Leste telah mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN.
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Berita Foto
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Suasana pembangunan gedung perkantoran di Kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 23 Oktober 2025
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Indonesia
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Kompleks KK Park dikenal sebagai salah satu kawasan yang dikelola kelompok Border Guard Force (BGF) dan menjadi lokasi aktivitas scam/judi online di Myanmar.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia
DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP
Pemberlakuan Qanun Jinayah di Aceh yang berfungsi seperti KUHP daerah dan mengatur penerapan hukum syariat.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Diminta Akomodasi Hukum Syariat Aceh dalam RKUHAP
Dunia
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Acara keagamaan Festival Cahaya Buddha biasa dirayakan pada bulan purnama Thadingyut, bulan ketujuh dalam kalender tradisional Myanmar.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Bagikan