Erupsi Gunung Anak Krakatau tak Picu Tsunami

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 11 April 2020
Erupsi Gunung Anak Krakatau tak Picu Tsunami

Letusan Gunung Anak Krakatau. (Foto: Youtube/VolcanoYT)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung yang terjadi sejak Jumat (10/4) malam pukul 21.00 WIB hingga 11 April 2020 pukul 06.00 WIB tidak memicu terjadinya tsunami.

"Hasil monitoring muka laut menggunakan 'tide gauge' di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam pernyataan tertulis, Sabtu (11/4).

Baca Juga:

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga dan Wisatawan Dilarang Mendekat

Berdasarkan hasil monitoring muka laut menggunakan Radar Wera yang berlokasi di Kahai, Lampung dan Tanjung Lesung, Provinsi Banten, tidak menunjukkan adanya anomali muka laut pada waktu yang sama.

Oleh karena itu, berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan menggunakan "tide gauge" dan Radar Wera, BMKG menyimpulkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat malam tidak memicu terjadinya tsunami.

Hasil monitoring kegempaan BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB menunjukkan bahwa sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.

 Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Arsip Foto. Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa (1/1/2019). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Oleh karena itu, erupsi Gunung Anak Krakatau berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.

Namun demikian, BMKG mencatat ada gempa di Selat Sunda berdasarkan hasil monitoring seismik pada pukul 22.59 WIB hingga 23.00 WIB, baik eksisting maupun sensor baru yang dipasang pada 2019.

Baca Juga:

KLB COVID-19, Pemkot Solo Minim Masker Bedah dan N95

Sensor seismik BMKG tersebut adalah CGJI di Cigeulis, Banten, WLJI di Wonosalam, Banten, PSSM di Pematang Sawah, Lampung, LLSM di Limau, Lampung, KASI di Kota Agung, Lampung, CSJI di Ciracap, Jawa Barat, dan KLSI di Kotabumi, Lampung.

Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan terjadinya gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo 2,4 dengan episenter terletak pada koordinat 6,66 lintang selatan (LS) dan 105,14 bujur timur (BT), tepatnya di laut pada jarak 70 kilometer (km) arah selatan baratdaya Gunung Anak Krakatau di kedalaman 13 km. (Pon)

#Gunung Krakatau
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Radius Bahaya 5 Kilometer
Gunung Anak Krakatau menyemburkan abu dengan tinggi kolom kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Zulfikar Sy - Senin, 04 Desember 2023
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Radius Bahaya 5 Kilometer
Bagikan