Erick Thohir Tampik Renovasi Rumput JIS sebagai Politisasi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pada awak media di Stadion Madya Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Kamis (6/7/2023). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
MerahPutih.com - Pemerintah berencana akan merevitalisasi Jakarta International Stadium (JIS) sebagai persiapan Piala Dunia U-17. Namun, langkah renovasi Stadion JIS tersebut dinilai politis.
Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menampik anggapan bahwa revitalisasi JIS sebagai politisasi.
Erick menegaskan, renovasi JIS dilaksanakan agar bisa lolos dari penilaian FIFA. Sehingga, dapat digunakan untuk venue Piala Dunia U-17 pada November 2023 nanti.
Baca Juga:
Bung Kusnaeni Sebut Rumput JIS Sudah Standar FIFA, Hanya Saja Kualitasnya Menurun
"Kalau JIS ini dikaitkan dengan isu politik kebalik dong. Justru pemerintah ini mau merenovasi 22 stadion untuk standar internasional dan FIFA," ujar Erick di Jakarta pada Kamis (6/7).
Erick mengungkapkan, ada 6 sampai 8 stadion di Indonesia yang diajukan pemerintah untuk gelaran Piala Dunia U-17, salah satunya JIS.
Hal tersebut pun pernah dilakukan pemerintah pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk event Asian Games 2018. Semua fasilitas diperbaiki agar bisa lulus penilaian dari FIFA.
"Tapi sebelum diajukan kan kita harus perbaiki kualitasnya. Stadion GBK waktu diajukan sebagai lokasi Asian Games pun rumputnya diperbaiki total dan ada perbaikan akses. Ini (JIS) juga sama," ucapnya.
Menteri Erick menilai, ada standar tinggi yang mesti dipenuhi agar stadion JIS bisa lolos inspeksi FIFA. Karena, kata dia, Piala Dunia U-17 merupakan gelaran bergengsi yang mempunyai standar maksimal.
"Apalagi, Piala Dunia merupakan ajang tertinggi yang mesti memiliki standar terbaik. Artinya apa, mereka punya standar. Standar FIFA bagaimana, ya lebih tinggi lagi (dari standar Argentina)," urainya.
Baca Juga:
Pengamat Sebut Menteri Tak Kompeten Nilai Rumput JIS
Erick mengatakan, JIS belum tentu bisa lolos inspeksi FIFA meski memiliki arsitektur kelas internasional. Untuk itu, ia berusaha menyempurnakan sejumlah fasilitas JIS agar terpilih sebagai lokasi gelaran U-17.
"Standar internasional dan standar FIFA belum tentu sama. Sebagai contoh saat tim Argentina datang itu, tim mereka periksa lapangan latihan dan stadion hingga dua kali. Hingga akhirnya memilih stadion GBK sebagai tempat latihan dengan alasan lebih safety," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra mengatakan, keputusan Kementerian PUPR yang merenovasi rumput JIS dianggap sebagai bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.
Surya Tjandra menilai, inspeksi yang dilakukan pemerintah ke JIS dianggap sangat berlebihan. Terlebih ketika hasil inspeksi hanya difokuskan pada rencana perbaikan rumput stadion yang bahkan banyak digunakan oleh stadion internasional lainnya.
"Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan" kata Surya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/7) pagi.
Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang ini juga menyoroti sikap dua menteri yang langsung mengundang kontraktor rumput untuk memeriksa rumput JIS. Padahal, seharusnya yang bisa menilai tersebut layak apa tidak adalah FIFA.
"Yang jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang disampling, justru yang di luar garis batas pertandingan?" tanya dia. (Asp)
Baca Juga:
Anggota DPR Minta Erick Thohir Fokus Turunkan Harga Gas Melon Daripada Renovasi JIS
Bagikan
Berita Terkait
Persija Terusir dari Rumah Sendiri, Mauricio Souza Bongkar Derita 'Macan Kemayoran' Main Jauh dari The Jakmania
Timnas Indonesia Gagal Tembus Piala Dunia 2026, Respons Presiden Prabowo Setelah Erick Thohir Minta Maaf Bikin Semangat
Bukan Soal Negara dan Formasi! Dirtek PSSI Bocorkan Kriteria Rahasia Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Kluivert
Nova Arianto Bakal Naik Kelas, Erick Thohir Tawarkan Promosi Pegang Timnas U20
PSSI Pastikan Jordi Cruyff dan Dirtek Tidak Ikut Rombongan Pelatih Belanda yang Cabut
PSSI tak Buru-buru Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia, Fokus Masuk 100 Besar Ranking FIFA
Minta Move On dari Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong, Erick Thohir Pastikan Rekrut Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Jadi Prioritas Utama Shin Tae-yong meski Ada Tawaran Lain yang Lebih Menggiurkan
Terhindar dari Grup Neraka, Timnas U-22 Indonesia Berpeluang Pertahankan Tradisi Emas di SEA Games 2025 Thailand
Lepas Kontingen Indonesia ke AYG dan ISG 2025, Erick Thohir: Pahlawan yang Kita Kirim untuk Berperang