Egy Maulana Vikri 'Messi' dari Indonesia


Egy Maulana Vikri dijuluki sebagai Messi-nya Indonesia. (Foto: Instagram@egymaulanavikri)
PEMAIN yang dijuluki sebagai ‘Messi’ dari Indonesia ini, lahir di Medan 7 Juli 2000. Egy menyukai sepakbola sejak kecil, dia tumbuh besar di lingkungan yang memang mencintai sepak bola. Termasuk ayahnya yang juga mantan pemain sepak bola tahun 80-an.
"Awalnya main bola itu dari orang tua karena orang tua mantan pemain sepak bola, jadi saya ikut. Terus kakak juga bermain sepak bola" ungkap Egy, dikutip dari BolaSport.com.
Egy memulai perjalanan karirnya di dunia sepakbola dengan bergabung pada SSB Tasbi di Medan, yang langsung dilatih oleh sang ayah sendiri.
Namanya semakin disorot oleh para pencari bakat saat dirinya memperkuat Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara pada perhelatan Grassrots Indonesia U-12 yang diadakan di Tangerang Selatan pada 2012. Egy berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dan berhasil membawa timnya menjadi juara.
Nama Egy pun makin bersinar setelah dirinya berhasil tampil pada ajang Gothia Cup di Swedia pada 2015 bersama timnya ASIOP. Bahkan pada saat itu, Egy berhasil membawa ASIOP keluar sebagai juara dan namanya tercatat sebagai pemain terbaik pada kompetisi U-15 tersebut.
Kemudian pada 2016, Egy sukses membawa Persab Brebes menjadi juara Piala Soeratin. Pada kompetisi usia muda tersebut, lagi-lagi Egy dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan meraih gelar pencetak gol terbanyak.
Baca Juga:
Sosok BJ Habibie, Mulai dari Presiden hingga Kisah Inspiratif

Prestasi Egy terus bergulir, pada 2017 dirinya berhasil menembus skuad garuda muda (U-19) untuk berlaga di kompetisi bergensi, Toulon di Perancis. Sayangnya Timnas tidak bisa berbicara banyak pada kompetisi tersebut.
Meski demikian, Egy Kembali mendapatkan gelar pemain terbaik dengan penghargaan Jouer Revelation Trophee. Dengan penghargaan tersebut, nama Egy di sandingkan dengan Zinedine Zidane hingga Cristiano Ronaldo yang sama-sama pernah mendapatkan penghargaan tersebut.
Bermodalkan segudang preastasi itu dia jadi salah satu pemain muda paling potensial di dunia menurut The Guardian pada 2017. Kemudian Egy berhasil menembus sepak bola benua Eropa dengan bergabung bersama Lechia Gdansk pada 2018. Sayangnya Egy kurang dapat menit bermain di klub asal Polandia tersebut
Akhirnya Egy memutuskan untuk pindah ke Slovakia dengan bergabung berasama FK Senica. Bersama Tim inilah Egy benar-benar bisa memerkan kualitas sesungguhnya dengan menorehkan dua gol dan empat asisst dalam 26 pertandingan bersama Fk Senica. Sayangnya langkahnya terhenti karena kabarnya klub itu bangkrut.
Namun dengan segudang prestasi dan pengalamannya di Eropa dalam usianya yang baru saja menginjak 22 tahun. Menjadikan Egy sebagai salah satu pesepakbola tanah air yang paling menjanjikan dan menjadi tulang punggung Timnas. (Ref)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Nominasi Pemain, Pemain Muda, Pelatih Terbaik Liga 1 2024/2025

Jan Olde Tetap Lepas Egy Maulana Vikri ke Timnas Indonesia meski Belum Pulih dari Cedera

Septian Bagaskara Layak Dipanggil ke Timnas Indonesia Selain Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya

Egy Tidak Terlalu Memikirkan Potensi Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas, Fokus Tampil Baik bersama Dewa United

Ramai Media Iran Rumorkan Egy Maulana Vikri Akan ke Eshteghlal

Egy Maulana Vikri Respons Peluang Top Skorer Liga 1 Setelah Memimpin Klasemen

Dewa United FC Sikat Persita 4-0, Egy Maulana Vikri: Kemenangan yang Pantas
Egy Maulana Vikri: Timnas Jepang Raja Asia

Antar Dewa United FC Menang Usai Raih Hasil Manis bersama Timnas, Egy Begitu Senang

4 Pemain Naturalisasi Baru Dipanggil, Egy Maulana: Level Permainan Timnas Akan Lebih Tinggi
