Dua Kapal Isolasi Atlet PON XX yang Terpapar COVID-19 Disiagakan di Papua


KM Tidar. Foto: Kemenhub
MerahPutih.com - Kementerian Perhubungan memastikan dua kapal isolasi terpusat (isoter) dan empat bandar udara (bandara) tetap bersiaga hingga 20 Oktober 2021 atau H+5 penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
“Saya telah instruksikan kepada Dirjen Perhubungan Laut agar kedua kapal isoter tersebut tetap berada di Papua hingga h+5 penutupan PON XX dan memastikan seluruh pasien yang dirawat di isoter ditangani dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kepada wartawan, Rabu (13/10).
Baca Juga
Hotel Grand Cempaka Jadi Tempat Karantina Atlet DKI Sepulang dari PON
Kedua kapal yang disiagakan dalam rangka mendukung kegiatan PON Papua tersebut adalah Kapal KM Tidar di Jayapura dan KM Sirimau di Merauke.
Sedangkan, keempat bandara tersebut adalah Bandara Sentani di Jayapura, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, dan Bandara Mopah di Merauke.
KM Tidar telah berada di Jayapura sejak 12 Agustus 2021 atau sebelum penyelenggaraan PON, sebagai tempat isoter dalam rangka mengendalikan pandemi COVID-19 di Jayapura.

Sedangkan KM Sirimau telah berada di Merauke sejak 27 September 2021, setelah mengakhiri tugas sebagai kapal isoter di Sorong. KM Tidar memiliki kapasitas 929 tempat tidur (873 tempat tidur untuk pasien dan 56 tempat tidur untuk tenaga kesehatan).
Sedangkan KM Sirimau berkapasitas 460 tempat tidur (449 tempat tidur untuk pasien dan 11 tempat tidur untuk tenaga kesehatan).
Saat ini, pasien isoter di KM Tidar terisi sebanyak total 15 orang yang terdiri 14 orang dari klaster PON dan satu orang dari klaster umum.
“Keberadaan kedua kapal isoter ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyebaran COVID-19 di Papua,” tutur Budi
Kapal isoter ini dapat menjadi alternatif ruang isolasi bagi para pasien COVID-19 tanpa gejala. Sehingga akan lebih terpantau jika dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, dengan isolasi di kapal, diharapkan dapat membatasi potensi penyebaran COVID -19 karena mobilitas pasien hanya dilakukan di atas kapal.
Dia memaparkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan operator maskapai guna memfasilitasi kepulangan para atlet dan ofisial dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat melalui empat bandara yang telah disiagakan.
“Kami juga telah mengimplementasikan aplikasi Peduli Lindungi dan memastikan semua yang berangkat sudah melakukan vaksin dan tes PCR,” tutup Budi. (Knu)
Baca Juga
Upacara Penutupan PON XX Papua Tak Bisa Diikuti Sembarang Orang
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons

Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol

Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung

Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan

Penerbangan Citilink dan Batik Air dari Halim Dikurangi, Sebagian Dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta

Ingat! Penerbangan Batik Air dan Citilink Pindah Bandara per 1 Agustus, Jangan Sampai Salah

Satgas Khusus Dibentuk Untuk Berantas Layangan Perusak Penerbangan di Soekarno-Hatta

Manifest KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tak Valid, Pengawasan Kemenhub Dipertanyakan

KMP Tunu Pratama Jaya Terakhir Dicek Sebulan Sebelum Tenggelam, Menhub Pastikan Hasilnya Laik

Kemenhub Perintahkan Optimalkan Golden Time Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya
