Dr Bima: Mengerik Badan, Aman


Dokter Bima menyatakan kerokan aman dari sisi medis (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Gaya Hidup - Meski banyak yang beranggapan mengerik badan dapat melebarkan pori-pori kulit sehingga menyebabkan tubuh rentan, oleh salah seorang pakar kesehatan Dr M Bima Arrynugrah dijawab lain.
Meski demikian, Dr Bima juga mengatakan ihwal tersebut (mengerik badan) belum dikenal di dunia medis. Namun, penjelasan-penjelasan ilmiah bisa dijadikan acuan praktisi kesehatan dalam mengupas budaya kerokan.
"Kalau dikatakan aman, ya aman. Namun di sisi medis, kami tidak mengenal terapi kerokan," jelas Dr Bima (31) kepada merahputih.com di Depok, Jumat (17/3).
Berdasarkan penelitian terkait mengerik badan oleh Dosen FK Surabaya, tambah Dr Bima, melalui jaringan biopsi kulit sesudah dikerik, tidak ditemukan kerusakan terhadap kulit. "Hanya ada reaksi inflamasi (radang) saja," tambahnya.
Dokter muda itu juga menyebutkan bahwa proses badan menjadi merah disebabkan oleh peningkatan suhu di lokasi yang dikerik. Hal demikian, mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di dalam kulit. "Kalau pembuluh darah melebar, peredaran darah menjadi lancar, oksigenasi juga membaik sehingga rasa nyeri berkurang," paparnya.
Berdasarkan kajian ilmiah itulah, Dr Bima mengatakan bahwa mengerik badan tidak akan berdampak buruk terkecuali terhadap pasien yang memiliki kulit sensitif. Hal tersebut justru dapat membuat luka dan infeksi.
"Esensinya ya, Mas. Kalau kondisi kita baik yaitu dengan life style yang baik, asupan nutrisi baik, istirahat cukup, serta olahraga, dan lain-lain, pasti tubuh tidak perlu dikerok lagi," pungkasnya.
"Yang tidak aman itu adalah kerokan, tapi yang ngerokin istri orang. Hi hi hi," canda Dr Bima yang terkenal ramah oleh banyak orang.(ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

Tingkat Gula Darah Bisa Dikurangi Lewat Terapi Cahaya

Terkesan Menakutkan, Ternyata Jaring Laba-Laba Baik untuk Luka

Gua Sha Redakan Pembengkakan pada Payudara
