Donnie Yen Tak Boleh Hadiri Perhelatan Oscar 2023


Petisi menolak kehadrian Donnie Yen diajang penghargaan Oscar 2023 telah ditandatangani 100 ribu orang. (imdb)
DALAM beberapa hari terakhir, ada petisi diluncurkan oleh para pendukung pro-demokrasi di Hong Kong yang menyerukan penghapusan bintang seri film Ip Man, Donnie Yen dari perhelatan Academy Awards tahun ini.
Petisi yang dibuat di situs Change.org oleh Fu Tong yang tergabung dalam aksi protes anti-ekstradisi Hong Kong pada 2019. Petisi tersebut sudah melampaui angka 100 ribu tanda tangan. Alasan penandatanganan petisi itu beragam. Seperti banyaknya pernyataan Yen sebelumnya tentang protes pro-demokrasi dan keanggotaannya di Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC).
Baca Juga:

Yen baru-baru ini menghadiri apa yang dikenal sebagai Two Sessions yang merupakan pertemuan CPPCC dan Kongres Rakyat Nasional. Pertemuan ini sering digambarkan sebagai 'parlemen stempel karet' Tiongkok.
Yen menjabat sebagai perwakilan dari sektor budaya dan seni Hong Kong. Pendukung petisi menyatakan keprihatinan bahwa mengundang Yen untuk hadir di Oscar mungkin sama saja dengan menyambut rezim otoriter Tiongkok ke atas panggung dan memberinya platform.
Bintang film John Wick: Chapter 4 itu mendapat kecaman karena mendeskripsikan protes pro-demokrasi di Hong Kong sebagai kerusuhan yang dimuat dalam wawancara GQ. Dia juga mengkritik media barat karena mengabaikan kemajuan yang dibuat Tiongkok dan berfokus pada aspek negatif.
Baca Juga:

Menurut komunitas internasional protes Hong Kong tahun 2019 sebagai aksi damai dan mengutuk taktik brutal yang digunakan oleh Kepolisian Hong Kong, serta undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing pada tahun 2020. Undang-undang tersebut menyebabkan penangkapan ratusan aktivis prodemokrasi, wartawan, dan mantan legislator.
Di atas ketegangan politik yang meningkat antara Tiongkok dan negara-negara barat di satu dekade terakhir telah melihat perubahan penting dalam pendekatan Hollywood ke Tiongkok. Ini karena sebagian besar pendekatan yang diambil oleh studio besar untuk mempertahankan akses ke pasar yang luas.
Lalu didorong oleh perubahan budaya Tiongkok oleh pemerintah yang dipimpin Partai Komunis mendorong untuk fokus pada film yang diproduksi di dalam negeri dan membatasi jumlah film Hollywood. (ahs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dibintangi Prilly Latuconsina dan Bryan Domani, Film 'Patah Hati yang Kupilih' Angkat Isu Cinta dan Keyakinan

Iko Uwais Comeback Lewat Film ‘Timur’, Debut Perdana Sebagai Sutradara

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

Suka Series Netflix 'Monster: The Ed Gein Story'? Ini 3 Film Horor Legendaris yang Terinspirasi Kisah Nyata Pembunuh dari Plainfield

Tampil di ‘House on Wheels’, Jang Na-ra Bagi-Bagi Rahasia Awet Muda

Ngakak Bareng di Netflix Pas Natal, Rowan Atkinson Comeback Lewat Serial Man vs Baby

Bintang ‘The Godfahter’ Diane Keaton Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun

'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya

Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya

'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup
