Dokumen AS Sebut 3 Orang Biang Kehancuran Migas, Siapa saja Mereka?


Ilustrasi platform pengeboran minyak lepas pantai (Antara)
MerahPutih Bisnis - Ekonom Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan fakta yang mencengangkan dari dokumen kedutaan besar Amerika Serikat berisi tentang deal-deal Susilo Bambang Yudhoyono, Purnomo Yusgiantoro dan Kuntoro Mangkusubroto dengan pemerintah Amerika Serikat.
Bentuk deal-deal tersebut diwujudkan dalam undang-undang tata kelola migas yang dinilai tidak memihak kepada kepentingan nasional. Padahal sebagian besar bahkan hampir seluruh sumber-sumber produksi migas dikuasai asing terutama Amerika Serikat. Sebagai contoh, operator migas raksasa AS telah menggarap ladang migas di sejumlah daerah sejak tahun 1960-an seperti Chevron (Caltex sebelumnya), ExxonMobil Oil, ConocoPhillips, dan Vico.
Menurut Noorsy, Presiden SBY, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dua periode kabinet, Purnomo Yusgiantoro dan mantan Menteri Pertambangan serta Dirut PLN Kuntoro Mangkusubroto berada di balik kekacauan tata kelola migas Indonesia.
"Carut marutnya UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas yang lahir karena tiga manusia itu," ujar Noorsy kepada MerahPutih, Senin (8/6).
Mereka bertiga adalah orang yang melahirkan UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas hasil revisi UU Nomor 8 tahun 1971. UU yang menyebabkan harga minyak saat ini berdasarkan mekanisme pasar.
Dalam dokumen tersebut Amerika berjanji akan mendatangkan banyak investor, sebaliknya Amerika tidak mendatangkan investasi jika UU tidak direvisi. Mereka juga menjanjikan peningkatan industri perminyakan sebab produksi migas nasional sejak 1996 cenderung terus menurun. "Kenyataannya investasi tidak ada peningkatan," kata Ichsanuddin Noorsy.
Staf pengajar Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM itu mengatakan dalam dokumen tersebut mereka bertiga disebut sebagai orang-orang yang mencoba melakukan gagasan perubahan.(Rio)
Baca Juga:
Sistem Tata Kelola Migas Menabrak UUD 1945
Pembenahan Tata Kelola Migas Jangan Hanya Ganti Kulit
Pemerintah Perpanjang Kontrak Tim Tata Kelola Migas
Kinerja Tim Reformasi Tata Kelola Migas Mengklaim Sistematis
Bagikan
Berita Terkait
Kejagung Kasih Kesempatan Terakhir untuk Riza Chalid Diperiksa sebelum akan Dijemput Paksa
