DIY Bakal Lakukan Uji Coba Sekolah Tatap Muka Siswa SMA dan SMK


Simulasi belajar tatap muka. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar uji coba kegiatan belajar tatap muka pada pekan depan. Di tahap awal uji coba baru dilakukan di 10 SMA/SMK yang tersebar di lima kabupaten/kota.
"Uji coba tatap muka rencananya 19 April atau pekan depan," kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (16/04).
Baca Juga:
Pemda Diperingatkan Lakukan Sosialisasi Matang Sebelum Buka Sekolah Tatap Muka
Didik mengatakan, 10 SMA/SMK yang ditunjuk sebagai percontohan telah menyiapkan berbagai perlengkapan sesuai standar protokol kesehatan. Mulai dari fasilitas mencuci tangan di depan ruang kelas hingga penataan ruang kelas dengan menjaga jarak.
"Setiap sekolah sudah membentuk tim satuan tugas tingkat satuan pendidikan. Mulai dari pendataan, penyiapan APD, sudah dilakukan," katanya.
Ke-10 sekolah itu, adalah SMA Negeri 1 Pajangan dan SMK Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 2 Playen dan SMK Negeri 1 Wonosari, Gunung Kidul, SMA Negeri 1 Sentolo dan SMK Negeri 2 Pengasih, di Kabupaten Kulon Progo.
Sementara di Kota Yogyakarta yakni SMA Negeri 6 dan SMK Negeri 1. Adapun Kabupaten Sleman yakni SMA Negeri 1 Gamping dan SMK N 1 Depok.
Menurut dia, tenaga pendidik atau guru di 10 sekolah itu dipastikan sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 hingga dosis kedua pada pertengahan Maret lalu.
"Efektivitas vaksin ini kan 28 hari (setelah dua dosis. Maka, 19 April itu sudah lebih dari waktu tersebut dan bisa memulai uji coba ( pembelajaran tatap muka)," ujarnya.
Masing-masing sekolah yang telah ditunjuk, kata dia, akan menjadi model bagi sekolah sederajat lainnya, baik terkait kegiatan maupun konsep pembelajaran yang akan diterapkan.
Secara prinsip ia menegaskan, kesehatan siswa tetap menjadi prioritas utama untuk dipertimbangkan termasuk perkembangan psikososial siswa dalam menghadapi pandemi.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nasib Wardoyo mendukung rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di wilayah DIY. Pasalnya ia menilai belajar online tidak efektif dan berpengaruh negatif pada psikologi dan pembentukan karakter anak.
"Kami sangat mendukung belajar tatap muka kembali. Selama PJJ, anak-anak kehilangan ruang untuk berinteraksi dengan teman-teman di sekolah. Di rumah anak belajar menjadi tidak terarah, jenuh, dan bosan. Malah kebanyakan main game dan gadget,"kata politisi NasDem dari Daerah Pemilihan I (Wates, Panjatan dan Temon) ini.
Selain itu, orang tua merasa terbebani dengan model daring, karena harus selalu mendampingi anak belajar dan mengerjakan tugas. Namun sebelum ditetapkan PTM harus betul-betul disiapkan segala sesuatunya, termasuk vaksinasi harus dilakukan kepada guru, dan standar pelaksanaan protokol kesehatan di setiap sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP yang menjadi kewenangan Disdikpora. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Wagub DKI Klaim Tak Ada Laporan Negatif Sekolah Tatap Muka
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
