Dinas Rahasia AS Mangkir Rapat Keamanan Sebelum Penembakan Trump


Tangkapan layar menampilkan Donald Trump dilindungi petugas pengamanan usai insiden penembakan ketika berpidato di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024). (Antara/Youtube/@GOP/B019)
MerahPutih.com - Terungkap fakta terbaru dalam kasus upaya penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beberapa waktu lalu.
Ternyata, agen (Secret Service) Dinas Rahasia AS tidak hadir dalam pengarahan keamanan yang diberikan kepada tim senjata dan taktik khusus (SWAT) serta penembak jitu lokal pada pagi hari sebelum terjadinya penembakan.
Fakta tersebut diungkap Senator AS Ron Johnson seusai bertemu pejabat pemerintah federal untuk menyelidiki kesalahan pengamanan pada hari kejadian penembakan Trump di Pennsylvania.
Dilansir Antara, Senin (22/7), Johnson mengungkapkan hasil penyelidikan juga mendapati penegak hukum setempat mengatakan komunikasi dilakukan secara tertutup dan mereka tidak sering melakukan kontak radio langsung dengan Dinas Rahasia AS.
Baca juga:
Laporan juga menyebutkan penegak hukum lokal telah memberi tahu komando tentang penembak sebelum kejadian dan menerima konfirmasi Dinas Rahasia AS mengetahui pemberitahuan tersebut.
Setelah penembakan, anggota Dinas Rahasia terlihat di atap gedung American Glass Research, tempat penembak berada, bersama penegak hukum setempat. Foto penembak kemudian dikirim ke Biro Alkohol, Tembakau dan Senjata Api (ATF) untuk pengenalan wajah.
Masih merujuk laporan yang sama, penegak hukum setempat juga mengatakan Dinas Rahasia AS pada awalnya tidak akan mengirim penembak jitu ke acara kampanye Trump.
Untuk diketahui, Trump diserang pada 13 Juli saat menyampaikan pidato kampanye di depan para pendukungnya di negara bagian Pennsylvania, Butler County. Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut.
Baca juga:
Di Balik Lensa Evan Vucci, Fotografer Kejadian Penembakan Donald Trump
Dinas Rahasia AS mengumumkan bahwa penyerang telah “dinetralkan” di tempat kejadian. FBI mengklasifikasikan serangan itu sebagai upaya pembunuhan dan mengidentifikasi pelaku yang terbunuh di tempat kejadian sebagai Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
