Diduga Bikin Gaduh soal Fufufafa, Situs Gerindra.org Dilaporkan ke Polda Metro

MerahPutih.com - Situs yang mencatut nama Partai Gerindra dan mengunggah tentang Fufufafa dipersoalkan. Indo Digital Volunteer mengadukan situs gerindra.org, situs bodong yang mencatut nama Gerindra itu ke Polisi.

Mereka menilai unggahan di website tersebut bikin gaduh dan membuat resah. Ketua Indo Digital Volunteer, Anthony Leong, mengadukan situs tersebut lantaran diduga melanggar Pasal 45 ayat (3) dan ayat (4) dan atau Pasal 51 Undang-Undang ITE.

"Ini sengaja dibuat oleh server luar negeri tapi kami sangat yakini bisa jadi pelakunya warga negara Indonesia," kata Anthony kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (14/9).

Anthony mengatakan pihaknya turut melampirkan beberapa barang bukti dalam pembuatan Dumas tersebut. Salah satunya unggahan terkait akun Kaskus 'Fufufafa' yang bikin gaduh dan santer dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka. Anthony yakin akun tersebut bukan milik Gibran.

Baca juga:

Dasco Duga Situs Gerindra.org Ingin Adu Domba Prabowo dan Gibran

Anthony menjelaskan kepada pihak kepolisian, bahwa website resmi Gerindra yaitu gerindra.id.

"Kami melihat bahwa konten-konten yang ada ini sangat memprihatinkan, dan membuat publik resah," ujarnya.

Dia juga menilai website tersebut sengaja dimunculkan oknum tak bertanggung jawab untuk memecah belah Presiden Joko Widodo dan penerusnya Prabowo Subianto.

"Kami melihat ada grand design yang dibuat sengaja untuk memecah belah. Untuk merusak hubungan yang harmonis antara Prabowo dan Jokowi," jelasnya.

Baca juga:

Gerindra Ungkap Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Disimulasikan

Sementara itu, Anthony tidak yakin akun 'Fufufafa' itu milik Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

“Karena saya melihat track record dari Mas Wapres terpilih ini harusnya pada tahun 2013-2014 cukup aktif di dunia usaha, dunia bisnis dan jauh dari apa yang dituduhkan akhir-akhir ini," imbuhnya.

Sekadar informasi, situs gerindra.org memuat sejumlah artikel terkait akun Kaskus Fufufafa yang dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka. Situs tersebut juga menuliskan kata-kata yang terkesan provokatif. (Knu)