Didi Kempot Taklukkan Milenial


Internet mengembalikan Didi Kempot ke panggung utama. (Foto Instagram@didikempot_official)
GODFATHER of Broken Heart masih menjadi magnet bagi warganet. Didi Kempot yang populer di tahun 1990an, kembali lagi naik daun di era milenial ini. Trembang-tembang lawasnya saat ini sangat dinikmati generasi milenial.
Performanya pada konser Wedangan Gulo Klopo dipenuhi oleh sad boys dan sad girls. Tak heran jika sobat ambyar membawa Didi Kempot kembali pada tahun 2019 dan dibangkitkan oleh kawula muda, si 'pecinta campur sari, pengabdi mantan'. Melansir banyak sumber, inilah faktor yang membuat Didi Kempot menjadi lirikan para warganet yang rata-rata adalah seorang milenial.
Baca Juga: Fakta Di Balik 5 Lagu Campursari Paling Galau Dari Didi Kempot
1. Lagunya bawa kenangan

Suguhan lagu miliknya membuat para milenial ingin sekali memenuhi handphonenya dengan semua playlist Didi Kempot. Banyak kenangan yang didapat dari lagu lawas milik Didi Kempot, yang bisa jadi dahulunya disukai oleh orangtua dari milenial. Inimmembuktikan bahwa musik dapat membuat orangtua dan anak saling berbagi.
2. Dijogedin aja!

Liriknya yang dibuat oleh Didi memang sangatnelangsa (sedih) karena sakit hati dan teringat dengan kenangan bersama mantan. Di sisi lain musik Didi adalah ramuan antara langgam Jawa, keroncong, dangdut dan pop yang biasa disebut sebagai campur sari. Meskipun liriknya sedih namun musiknya mampu mebuat pendengarnya bergoyang. Jadi ada tagline yang diteriakan Didi, ‘sedih? Jogedin aja!’
Baca Juga: Jazz Di Atas Awan Hangatkan Suasana Dieng Culture Festival 2019
3. Penggemar anyar

Penggemar anyar Didi datang dari kalangan warganet yang kebanyakan adalah generadsi milenial. Lagu-lagunya Didi sudah merambah hingga Spotify dan Youtube. Ini yang membariskan jumlah penggemarnya semakin panjang, Ditambah lagi influencer seperti Gofar Hilman khusus membuat ruang bagi Didi Kempot pada kanalnya. Ini yang kemudian membuat Didi bangkit di industri musik dengan genre yang tak berubah.
4. Antimainstream

Kalau berbicara di tahun 1990an, Didi mengalir di jalur mainstream. Namun di era milenial ini, Didi termasuk di jalur antimainstream, jalur tidak umum. Bahasa yang digunakan, muatan lagunya dan musiknya sama sekali tidak masuk di era milenial ini. Namun internet yang mampu mengembalikan popularitas Didi Kempot. Didi bukan hanya bercerita tentang patah hati, namun ia mampu membuat lagunya terkoneksi dengan suasana, waktu dan tempat tertentu.
Faktanya, lagu karya Didi Kempot memiliki jumlah putar yang cukup banyak di Spotify, dan bahkan hingga satu juta lebih kali putaran dari rata-rata lagu, dan lagu yang paling banyak diputar di Spotify adalah lagu Banyu Langit karya Lord Didi. (dnz)
Baca Juga: Sempat Panik Diguncang Gempa, Warga di Istana Negara Tenang Dihibur Didi Kempot
Bagikan
Berita Terkait
Lirik Lagu 'Jambu Alas' dari Didi Kempot, Bicara tentang Kekaguman pada Seseorang

Lagu-Lagu Didi Kempot Sukses Bikin Ambyar Penonton Konser PROJEK-D VOL.3

Kolaborasi Unik PROJEK-D Hidupkan kembali Karya Didi Kempot

Studio Didi Kempot Dibuka, Siap Lahirkan Talenta dan Karya Seni
