Dewan PSI DKI Minta Pemprov DKI Radikal dalam Penanganan Banjir
Diguyur Hujan Lebat Kawasan Peternakan Kapuk Jakarta Terendam Banjir Setinggi 50 Cm
MerahPutih.com - Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PSI, Bun Joi Phiau menyoroti keseriusan Pemprov DKI perihal banjir di Jakarta. Pasalnya, banjir masih terus terjadi saat hujan melanda Jakarta.
Menurut dia, Pemprov DKI harus lebih radikal lagi dalam mengatasi isu banjir di ibukota.
"Sudah sekian kalinya Jakarta banjir setelah diguyur hujan sejak awal tahun ini. Memang, Pemprov DKI bergerak cepat dalam berusaha mengeringkan genangan-genangan air yang muncul. Akan tetapi, banjir tak kunjung berhenti dan Jakarta kembali digenangi oleh air," kata Bun di Jakarta, Jumat (4/7).
Tak dapat dipungkiri, kata dia, Pemprov DKI sudah melakukan pembangunan-pembangunan fisik untuk sekurang-kurangnya memitigasi banjir, namun banjir tetap saja terjadi.
"Berbagai bantuan juga sudah disalurkan kepada masyarakat yang wilayahnya rentan menghadapi banjir. Mungkin, Pemprov DKI butuh pendekatan yang lebih radikal dalam mengatasinya," ucapnya.
Baca juga:
Amunisi Pramono Atasi Masalah Klasik Banjir dan Macet Jakarta
Bun berpikir bahwa masalah banjir di Jakarta membutuhkan solusi yang komprehensif, bukan hanya pembangunan fisik infrastruktur-infrastruktur pengendali banjir.
"Banjir harus dilihat sebagai masalah besar yang meliputi berbagai aspek luas. Salah satunya adalah sifatnya yang lintas batas wilayah. Selain hujan deras, kami di Jakarta juga mengetahui bahwa hal itu diakibatkan oleh air kiriman dari daerah-daerah hulu," jelasnya.
Maka dari itu, Pemprov DKI mungkin bisa berkoordinasi dengan kepala daerah di daerah-daerah penyangga untuk sama-sama mengatasi banjir. Mungkin bekerjasama dalam melakukan penghijauan dan membangun tempat-tempat parkir air untuk menghambat lajunya air dari hulu.
Baca juga:
Satu RT di Pluit Masih Terkepung Banjir Rob
Banjir Meluas, 18 RT dan 1 Ruas Jalan masih Tergenang, Rabu (2/7) Malam
Sementara itu, Bun juga mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan pembangunan dan perbaikan sistem pengendalian banjir di dalam wilayahnya sendiri.
"Seiring dengan melakukan koordinasi bersama kepala-kepala daerah lainnya untuk mencari solusi bersama terhadap masalah banjir, Pemprov DKI juga harus mengerjakan ‘pekerjaan rumahnya’," ujarnya.
"Pembangunan-pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti pompa air, kolam retensi, dan tanggul sudah dilakukan. Tapi mengapa banjir tetap terjadi. Apakah ini berarti infrastruktur-infrastruktur tersebut belum terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem yang dapat bekerja secara optimal. Ini harus menjadi refleksi dan dicarikan solusinya juga oleh Pemprov DKI," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Wagub Rano Tegaskan Pasokan dan Stok Pangan Aman hingga Januari 2026, Harga Juga Relatif Stabil
1,4 Ton Cabai dari Aceh Bakal Beredar di Jakarta, Dijual Murah Enggak Sampai Rp 50 Ribu Per Kilo
Pramono Siapkan Insentif Paket Komplit Buat Para Pekerja Jakarta, Apa Saja?
Pramono Anung Pastikan ASN DKI Profesional Meski Kerja dari Pantai, Layanan Publik Dijamin Tak Terganggu
Empati Bencana Sumatera, Perayaan Tahun Baru Jakarta 2026 Ditekan Sederhana
Tanggul NCICD Ancol Barat Hampir Rampung, Pramono Targetkan Jakarta Utara Bebas Banjir Rob
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti