Desain Mengotak pada Kendaraan Lebih Berbahaya bagi Manusia

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 22 November 2023
Desain Mengotak pada Kendaraan Lebih Berbahaya bagi Manusia

Penelitian menemukan desain mobil mempengaruhi potensi kematian pada pejalan kaki yang tertabrak. (Pexels/Quintin Gellar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

STUDI yang dirilis pada hari Selasa (14/11) oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menunjukkan bahwa kendaraan dengan ujung depan yang tinggi dan mengotak lebih mungkin menyebabkan tabrakan yang menewaskan pejalan kaki.

Melansir dari Motor1, IIHS mengamati hampir 18 ribu kecelakaan pejalan kaki yang melibatkan mobil, truk, SUV, pick-up, dan van.

Baca Juga:

Hati-Hati, Kunci Mobil Berbasis Bluetooth Bisa Diretas

mobil
Menemukan bahwa kendaraan dengan tinggi kap mesin lebih besar dari 40 inci, berpotensi menyebabkan kematian pada tabrakan dengan pejalan kaki. (Unsplash/Farzanah Rosli)

IIHS menemukan bahwa kendaraan dengan tinggi kap mesin lebih besar dari 40 inci memiliki kemungkinan 45 persen lebih berpotensi menyebabkan kematian pada tabrakan dengan pejalan kaki. Itu dibandingkan dengan kendaraan yang memiliki tinggi kap mesin 30 inci atau kurang dan profil bagian depan yang lebih landai.

Studi ini juga menemukan bahwa kendaraan dengan tinggi kap mesin 30 hingga 40 inci dan bagian depan yang lebih tumpul dan vertikal dapat meningkatkan risiko cedera pada pejalan kaki.

"Beberapa kendaraan saat ini cukup mengintimidasi ketika Anda melintas di depan mereka di tempat penyeberangan. Hasil ini menunjukkan bahwa naluri kami benar: kendaraan yang terlihat lebih agresif memang bisa lebih membahayakan," kata Presiden IIHS David Harkey dikutip dari motor1.

Untuk menguji hubungan antara risiko kematian dan ukuran dan bentuk kendaraan, para peneliti IIHS menganalisis 17.897 kecelakaan yang melibatkan satu kendaraan penumpang dan satu pejalan kaki. Mereka menggunakan Nomor Identifikasi Kendaraan (Vehicle Identification Numbers) untuk mengidentifikasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.

Mereka menghitung ukuran ujung depan yang sesuai dengan 2.958 model mobil, minivan, van besar, SUV, dan pick-up dari foto. Para peneliti mengecualikan kendaraan dengan sistem pengereman darurat otomatis untuk pejalan kaki. Termasuk mengontrol faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kemungkinan fatalitas. Seperti batas kecepatan dan usia serta jenis kelamin pejalan kaki yang tertabrak.

Menurut IIHS, meskipun posisi ujung depan yang miring tidak mempengaruhi tingkat risiko cedera bagi pejalan kaki pada kendaraan dengan kap mesin tertinggi. Penemuan ini berlaku khusus untuk kendaraan dengan ketinggian kap mesin berkisar antara 30 hingga 40 inci.

Baca Juga:

Solusi Menyalakan Mesin Mobil Keyless ketika Baterai Remote Habis

mobil
Kendaraan dengan kap mesin yang lebih datar (dengan sudut 15 persen atau kurang) menunjukkan potensi 25 persen lebih tinggi dalam merenggut nyawa pejalan kaki. (Pexels/Life Of Pix)

Ditemukan bahwa kendaraan dengan hidung yang tinggi dan ujung depan yang lebih tumpul memiliki kemungkinan 26 persen lebih tinggi untuk menyebabkan kematian pejalan kaki dalam kasus tabrakan. Sementara itu, kendaraan dengan kap mesin yang lebih datar (dengan sudut 15 persen atau kurang) menunjukkan potensi 25 persen lebih tinggi dalam merenggut nyawa pejalan kaki, tanpa memandang tinggi hidung atau bentuk ujung depan.

"Produsen dapat membuat kendaraan tidak terlalu berbahaya bagi pejalan kaki dengan menurunkan ujung depan kap mesin. Kemudian membuat kisi-kisi dan kap mesin lebih miring," kata Insinyur Transportasi Riset Senior IIHS dan penulis studi Wen Hu.

"Tidak ada manfaat fungsional dari bagian depan yang besar dan gepeng,” tambahnya.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa kendaraan yang memiliki ujung depan dengan ketinggian lebih dari 35 inci cenderung membawa risiko yang lebih tinggi bagi pejalan kaki. Karena dapat mengakibatkan cedera kepala yang lebih serius ketika terjadi tabrakan.

Lebih lanjut, dari antara kendaraan-kendaraan tersebut, yang memiliki ujung depan secara vertikal dianggap lebih berbahaya. Karena cedera pada bagian batang tubuh dan pinggul cenderung lebih sering dan lebih parah.

"Jelas bahwa meningkatnya ukuran kendaraan di AS membuat pejalan kaki kehilangan nyawa. Kami mendorong para produsen mobil untuk mempertimbangkan temuan ini dan mencermati dengan seksama tinggi dan bentuk SUV dan pikap mereka,” pungkas Harkey. (aqb)

Baca Juga:

Apa yang Terjadi Jika Kamu Memindahkan Gigi Mundur Saat Berjalan Maju?

#Teknologi #Otomotif
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Mazda tidak hanya fokus pada performa teknis, tetapi juga pada aspek emosional yang dirasakan pengemudi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Mengenal Konsep Jinba Ittai Mazda, Filosofi Asal Jepang Buat Pengendara Menyatu dengan Mobil
Fun
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Ukuran baterai Vivo X300 dan X300 Pro kini sudah terungkap. Kedua HP ini akan menggunakan Dimensity 9500.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro kini sudah meraih sertifikasi global. HP ini akan meluncur 16 Oktober 2025.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
Fun
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Samsung akan menghadirkan model Plus di Galaxy S26 Series. Hal itu dikarenakan S25 Edge mengalami kegagalan di pasaran.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Fun
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Xiaomi 17 Series tembus satu juta penjualan dalam sehari. Selain itu, Xiaomi 17 akan hadir dalam varian 1TB demi memenuhi permintaan konsumen.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Indonesia
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
Penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar mobil listrik, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam rantai pasok industri baterai.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai
Lifestyle
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!
BAIC BJ30 tampil di GIIAS Bandung 2025. Kali ini, ada promo menarik bagi 500 pembeli pertama.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!
Fun
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Hasil kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra sudah terungkap. Berikut adalah perbandingannya.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Fun
Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan
Render Samsung Galaxy S26 Ultra kini sudah terungkap. Desain S Pen dari HP ini juga mengalami perubahan.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan
Lifestyle
IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung
Kehadiran IMOS menjadi bentuk nyata komitmen AISI dalam memajukan dunia otomotif roda dua nasional.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung
Bagikan