Demi Lovato Tak Terima Trump Jadi Runner-Up Person of the Year

PENYANYI asal Amerika Serikat, Demi Lovato menilai dipilihnya Presiden Donald Trump sebagai Runner-Up Person of the Year 2017 di majalah TIME sangat tidak tepat.

Ia pun mengkritik habis-habisan majalah TIME atas keputusan tersebut. Apalagi sebelumnya, majalah TIME telah memberikan anugerah ke beberapa wanita karena berani berbicara tentang pelecehan seksual.

"Majalah TIME menyoroti wanita pemberani yang maju melawan kekerasan seksual di sampulnya. Tapi juga menyebut nama seorang pria atas tuduhan kekerasan seksual sebagai runner up. Serius?," tulisnya di Twitter.

Time mag highlights brave women coming forward against sexual assault on the cover but names a man with sexual assault allegations against him runner up to person of the year.. Really @TIME? #hypocrites

— Demi Lovato (@ddlovato) 7 Desember 2017

I’ve become less vocal about my distain for certain people over the past year because it only divides our country even more but this is worth speaking up about. @TIME mag - very disappointed in your hypocrisy and disrespect toward the women on your cover.

— Demi Lovato (@ddlovato) 7 Desember 2017

To be named POTY by @TIME it should be for doing something positive or brave LIKE the women on the cover. It’s annoying that it’s just about impact on the news.

— Demi Lovato (@ddlovato) 7 Desember 2017

Ia juga mengaku snagat kecewa dengan keputusan majalah TIME karena tidak menghormati wanita yang sudah ada di sampul majalah. Menurutnya, keputusan TIME memilih seseorang sebagai Person of the Year 2017 hanya karena pemberitaan yang dibuat tidaklah objektif.

"Untuk memilih seseorang di POTY sehatusnya @TIME melihat sesuatu yang positif dan berani seperti wanita yang ada di sampulnya. INi menyebalkan karena penilaian hanya dari dampak berita," lanjutnya. (*)