Debut Phoebe Philo, Fesyen Berkelanjutan dan Tanpa Musim


Phoebe Philo resmi merilis jenama setalah hengkang dari Celine. (Foto: Phoebe Philo)
ADIBUSANA karya mantan direktur kreatif dari jenama mewah Celine, Phoebe Philo, resmi hadir menghiasi industri mode. Dia hengkang dari Celine pada 2017. Dua tahun setelahnya, dia mengumumkan rencana membangun jenamanya.
Phoebe Philo menamakan jenamanya dengan namanya sendiri dan membuka daftar pesanan sejak Juli lalu. Dan sekarang, merek busana kasual ini resmi hadir di pasar mode dunia.
Dirilis pada Selasa (31/10), informasi tentang lini mode milik Philo sirkular melalui gambar kampanye dari laman resmi jenama tersebut.
Gambar menampilkan nama Phoebe Philo yang dicetak merah tebal, diletakkan pula ilustrasi mantel, tas kulit, kacamata hitam ,dan celana dengan ritsleting tinggi di bagian kanan dan kiri kaki.
Selain item koleksi yang ditampilkan pada halaman utama, terdapat item fesyen lainnya yang menjadi signature koleksi perdana milik Philo. Di antaranya adalah jaket kulit dengan kerah yang tinggi, gaun mini yang terbuat dari kain kepar dan kemeja rajut berbahan tipis.
Baca juga:
Donald Glover dan Phoebe Waller-Bridge Bintangi Mr and Mrs Smith Reboot
Dilansir W Magazine, terdapat kesan era 80-an dalam gaya busana dari koleksi Philo, yakni memperlihatkan bagian bahu. Celana panjang dengan siluet slim menjadikan koleksinya ini tetap terasa modern dan segar meski memiliki konsep yang lawas.
Beberapa koleksi dari lini mode yang baru saja luncur itu langsung terjual habis, seperti kacamata hitam dengan bingkai cat eye seharga 7 juta Rupiah dan gaun mini berbahan kain kepar dengan harga 396 juta Rupiah.
Tim Philo memiliki tiga tahap peluncuran yang direncanakan. Saat ini, yang sedang berlangsung adalah 150 gaya, dan menjadi peluncuran yang terbesar. Kemudian, dua putaran lagi akan diadakan pada bulan-bulan berikutnya saat musim semi mendatang.
Baca juga:
Semua busana Phoebe Philo hanya akan tersedia secara daring. Dan terlepas dari jadwal perilisannya pada musim mendatang, karya-karya tersebut dimaksudkan untuk hidup lepas dari tren, sebagai “sebuah karya yang tidak bermusim dan berkesinambungan”.
Koleksi busana Philo dikhususkan untuk perempuan. Mereka mendapatkan banyak pujian dari kritikus mode. Seperti Cathy Horyn dari The Cut dan Vanessa Friedman dari The New York Times.
"Saya sedang melihat sesuatu yang benar-benar baru dan, terlebih lagi, bahwa fesyen telah mengambil langkah maju yang besar. Ini adalah gerakan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat," ucap Cathy Horyn. (dsh)
Baca juga:
Jangan Kalap di Best Product Expo 2023 yang Digelar di Bandung
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
