Teknologi

Daur Ulang Baterai Jadi Tantangan Tersendiri untuk Kendaraan Listrik

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 04 Agustus 2022
Daur Ulang Baterai Jadi Tantangan Tersendiri untuk Kendaraan Listrik

Daur ulang baterai mobil listrik bukan pilihan ekonomis? (Unsplash/Possessed Photography)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KENDARAAN listrik (EV) kini mulai menjadi pilihan bagi pembeli mobil. Harga bahan bakar yang melambung tinggi dan isu lingkungan, menjadi motivasi kuat bagi orang-orang untuk berhenti menggunakan mobil bermesin bensin beralih ke listrik.

Namun segmen mobil listrik saat ini masih sangat baru, sehingga masih ada pertanyaan besar yang belum terjawab. Salah satunya berkaitan dengan baterai yang memberi daya pada mobil-mobil listrik itu. Bisakah baterai mobil listrik didaur ulang?

Sama seperti ponsel, EV memiliki baterai lithium-ion yang dapat menyimpan energi dan diisi ulang setelah habis. Masalah muncul ketika baterai tersebut menjadi habis usia pakainya dan tidak dapat lagi memberikan jarak tempuh yang memadai untuk mobil.

Menurut Autoblog, baterai besar nan berat menghadirkan bahaya nyata bagi lingkungan, sehingga daur ulang sepertinya akan menjadi tujuan populer di industri mobil listrik. Pada saat yang sama, mendaur ulang baterai tidak murah, efisien, atau cepat.

Tentu teknologi terus berkembang seiring waktu, namun untuk saat ini, ada pekerjaan yang harus dilakukan. Masih ada pertanyaan besar yang tertanam di kepala. Mungkinkah baterai mobil listrik didaur ulang ketimbang terus memproduksi baterai baru?

Baca juga:

Agar Baterai Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Tahan Lama

Baterai mobil listrik belum tentu aman didaur ulang. (Unsplash/Mika Baumeister)

Tesla mengklaim dapat mendaur ulang hingga 92% bahan di dalam baterainya dan mengatakan bahwa tidak ada yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Meskipun itu mungkin tidak sepenuhnya akurat. Namun perusahaan itu berkomitmen untuk mengurangi biaya dan meningkatkan jumlah bahan yang dapat digunakan kembali dengan aman.

Saat ini, satu-satunya bahan baterai EV yang layak didaur ulang adalah kobalt. Namun berarti masih ada lithium, mangan, dan nikel, yang tidak dapat didaur ulang secara ekonomis atau memerlukan pemrosesan tambahan yang malah meningkatkan biaya.

Tentu hal itu tidak hanya buruk bagi lingkungan. Karena ada satu ton bahan sisa, buruk bagi pendaur ulang. Kecuali ada pembeli yang mengantre untuk lithium dan mangan.

Dua metode utama untuk mendaur ulang baterai melibatkan suhu ekstrem atau asam. Kedua proses menghasilkan emisi dan menghasilkan limbah yang dapat mengancam lingkungan.

Lalu ada masalah ekonomi, karena banyak perusahaan baterai ternyata hanya menggunakan sangat sedikit jumlah kobalt. Jika itu yang terjadi, margin keuntungan pendaur ulang yang tadinya sudah sedikit akan semakin berkurang.

Ada metode yang dikenal sebagai daur ulang langsung yang membuat campuran katoda tetap utuh, tetapi belum siap untuk digunakan saat ini.

Baca juga:

Nissan akan Produksi Baterai Mobil Listrik

Daur ulang baterai mobil listrik makan banyak biaya. (Unsplash/Michael Fousert)

Di luar fakta bahwa mendaur ulang bahan-bahan di dalam baterai membutuhkan banyak tenaga dan terkadang berbahaya, seperti yang dijelaskan oleh Science.org, biaya yang diperlukan untuk mengangkut baterai dari satu tempat ke tempat lain juga merupakan pengeluaran yang cukup besar.

Diperkirakan biaya pengangkutan baterai mobil listrik saja bisa memakan hingga 40% dari keseluruhan biaya daur ulang. Selain itu, karena risiko kebakaran, beberapa perusahaan pelayaran dan transportasi memiliki pedoman ketat tentang bagaimana dan kapan baterai itu dapat diangkut.

Secara umum, menurut laman Carfax, produsen mobil menggaransi paket baterai mobil listrik mereka setidaknya selama delapan tahun atau 160 ribu km. Di California masa garansinya lebih lama yaitu 10 tahun atau 240 ribu km.

Di luar garansi, ada masalah degradasi baterai. Baterai kehilangan kapasitasnya dari waktu ke waktu. Meskipun tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan untuk saat ini. Degradasi bervariasi tergantung cara pakainya.

Jadi, apakah mobil listrik sungguh sebuah jawaban terhadap isu lingkungan dan upaya menyelamatkan iklim yang terus meningkat dengan ekstrem? Mungkinkah mobil listrik hanya jawaban sementara saja, atau malah menciptakan dampak yang lebih buruk bagi lingkungan? (waf)

Baca juga:

Toyota akan Daur Ulang Baterai Bekas Mobil Listrik

#Teknologi #Otomotif #Kendaraan Listrik #Mobil Listrik #Ramah Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
OPPO Reno 15 Series Cuma Rilis 2 Model, Spesifikasinya Mulai Terungkap!
OPPO Reno 15 Series hanya membawa dua model saja, yakni standar dan Pro. Lalu, varian Pro Max bakal dihilangkan.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
OPPO Reno 15 Series Cuma Rilis 2 Model, Spesifikasinya Mulai Terungkap!
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9s Bocor, Pakai Chipset Dimensity 9500 Plus dan 3 Kamera 50MP
OPPO Find X9s kemungkinan akan meluncur pada Maret atau April 2026. HP ini dilengkapi chipset Dimensity 9500 Plus dan tiga kamera 50MP.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Spesifikasi OPPO Find X9s Bocor, Pakai Chipset Dimensity 9500 Plus dan 3 Kamera 50MP
Fun
Apple Enggak Bakal Rilis iPhone 19, Siap-siap Diganti dengan Model ini
Apple dikabarkan tak merilis iPhone 19 pada 2027. Sebagai gantinya, iPhone 20 akan hadir untuk merayakan ulang tahun ke-20.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Apple Enggak Bakal Rilis iPhone 19, Siap-siap Diganti dengan Model ini
Fun
OPPO Find X9 Series Sudah Rilis di China, Bawa Baterai 7.025mAh dan Tampilan Baru
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro kini sudah rilis di China. HP ini membawa baterai berkapasitas 7.025mAh dan 7.500mAh.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
OPPO Find X9 Series Sudah Rilis di China, Bawa Baterai 7.025mAh dan Tampilan Baru
Fun
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Hasil uji ketahanan Xiaomi 17 Pro cukup menarik. Layar Dragon Glass 3.0 hampir mendekati iPhone 17 Pro, yang tahan goresan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Layar Dragon Glass 3.0 Tangguh, tapi Ada Bagian yang Bikin Kecewa
Fun
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
iPhone Air ternyata kurang laku di pasaran. Apple pun menyiapkan model Flip tahun depan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Varian warna OPPO Find X9 dan Find X9 Pro terungkap menjelang debut globalnya. Kedua HP ini tidak membawa warna rilisan Tiongkok.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Segera Rilis Global, ini Varian Warna yang Hadir
Lifestyle
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Edit video 360 kini tak perlu ribet lagi. Sebab, kamu bisa menggunakan AI gratis seperti Pippit. Jadi, editing video lebih mudah dilakukan.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Lifestyle
Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
Oli full synthetic dari Federal Oil kini sudah meraih sertifikasi standar API SN. Jadi, oli ini bisa menjadi pilihan ideal bagi pengguna motor matic yang menginginkan performa tinggi.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Bikin Inovasi Baru, Oli Full Synthetic untuk Motor Matic Kini Hadir dengan Standar API SN
Fun
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
POCO F8 Ultra kini sudah meraih sertifikasi NBTC Thailand. Kabarnya, HP itu siap meluncur akhir 2025 atau awal 2026.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
POCO F8 Ultra Sudah Raih Sertifikasi NBTC, Kemungkinan Debut Global dalam Waktu Dekat
Bagikan