Dari 'the Brick' hingga iPhone, Ponsel Kini Berusia 50 Tahun


Martin Cooper insinyur Motorola pengembang ponsel pertama. (Foto: Phone Arena)
INSINYUR Martin Cooper merupakan orang pertama di dunia yang melakukan panggilan ponsel. Saat itu tanggal 3 April 1973, sebuah perangkat berbentuk balok digenggam erat tangan insinyur Motorola itu. Perangkat berwarna krem dengan dua baris tombol bernomor di antara telinga dan corongnya.
Dikutip dari Smithsonian Magazine, Cooper baru saja keluar dari Hilton Midtown saat itu. Ia akan segera secara resmi mendemonstrasikan ponsel pribadi nirkabel yang dikembangkan timnya. Seorang jurnalis mendekatinya, dan mendorongnya untuk membuat anekdot yang layak diberitakan.
Ia lantas memutuskan untuk menelepon Joel Engel, pemimpin proyek ponsel saingan AT&T. Cooper berkata, "Saya memutuskan 'Nah, mengapa kita tidak memberinya demonstrasi nyata?" kenang Cooper bertahun-tahun kemudian. "Dan itulah yang kami lakukan."
Yang membuat Cooper lega, ia segera mendengar suara Engel dari ujung telepon: "Hai, Marty." Begitu senang dengan keberhasilannya, Cooper tak kuasa menahan diri untuk tak berteriak. "Aku meneleponmu dari ponsel. Tapi ponsel sungguhan! Ponsel pribadi, genggam, dan portabel,"
Baca juga:
Ponsel ini Hanya Butuh 5 Menit untuk Nge-Charge

Ada keheningan di ujung sana, dan dalam penceritaan Cooper, Engel kemudian mengklaim bahwa ia tidak mengingat panggilan itu sama sekali. Teknologi ponsel kemudian terus berkembang, jumlahnya juga terus bertambah, bahkan kini lebih banyak ponsel daripada manusia di bumi.
Ponsel DynaTAC yang dikembangkan Cooper, tahun ini, tepatnya pada 3 April lalu, berusia 50 tahun. Benda itu telah mengubah cara kita tetap berhubungan, mengubah etiket ruang publik, dan memulai kematian lambat sistem telepon kabel.
Meski Cooper dielu-elukan sebagai penemu ponsel modern, sejarah perangkat tersebut dimulai jauh lebih awal. Hal itu benar adanya, karena kurator koleksi kelistrikan di National Museum of American History Hal Wallace melacak ponsel kembali ke medan Perang Dunia II.
Selama masa nan mencekam itu, para tentara mengandalkan radio seluler jarak pendek untuk menyampaikan pesan dari parit. Teknologi walkie-talkie itu berkembang lebih jauh dengan hadirnya transistor, perangkat kecil yang menguatkan sinyal listrik yang disiarkan melalui pengeras suara.
Baca juga:
Ponsel Pintar Honor View 20 Hadir dengan Sensor Sony IMX586
Di tengah pergeseran teknologi itu, telepon mobile kemudian hadir. Telepon mobile asli berbobot 36 kg dan menghubungkan pengguna dengan operator switchboard, dan hanya dapat mengakses layanan di dalam atau di dekat kota besar.
Pada 1960-an, telepon mobile menyusut hingga berukuran setengahnya. Perangkat sebesar 15-18 kg dipasang di bagasi mobil. Namun, Cooper meyakini bahwa ponsel adalah benda yang sangat pribadi, terhubung langsung ke seseorang di seluruh dunia. Bukan mobil, meja, atau lokasi statis.
Kini kita bisa melihat ponsel sudah jauh lebih canggih dari para pendahulunya. Beratnya tak lebih dari 500 gram, tombolnya sudah banyak berkurang, bahkan sudah menggunakan layar kaca yang dapat disentuh. (waf)
Baca juga:
Charge Ponsel dengan Cara yang Benar Bisa Jaga Umur Ponsel Lebih Panjang
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series

Biaya Perbaikan Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap, ini Komponen yang Paling Mahal

Xiaomi 17 Series Cetak Rekor Penjualan, Jadi HP Flagship Paling Laris 2025?

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z TriFold, Bawa Opsi Zoom hingga 100 Kali!

OPPO Find X9 Pro Meluncur 16 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem

Ngerinya Xiaomi 17 Pro, Punya 'Layar Belakang Ajaib' dan Kamera Super Canggih
