Banyuwangi, Bumi Blambangan

Dari Pedas hingga Manis, Lezatnya Kuliner Khas Banyuwangi

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 10 September 2018
Dari Pedas hingga Manis, Lezatnya Kuliner Khas Banyuwangi

Banyuwangi punya banyak kuliner tradisional yang enak menggoda. (foto: Instagram @ompapi)

Ukuran:
14
Audio:

KOTA paling timur di Pulau Jawa ini mulai berbenah. Ya, Banyuwangi kini cantik. Objek wisata seperti Pantai Boom mulai banyak didatangi para pelancong. Bahkan, kota di wilayah tapal kuda ini punya festival tahunan tari Gandrung massal yang melibatkan ribuan penari.

Tak hanya kental dengan budaya Osing, kota berjuluk 'Bumi Blambangan' ini juga punya banyak lokasi wisata alam yang indah. Selain Pantai Boom yang jadi persinggahan migrasi penyu, ada juga Pantai Plengkung yang punya salah satu ombak terbaik di dunia. Yang juga tak boleh dilewatkan ialah Kawah Ijen yang tersohor itu. Banyuwangi juga punya dua taman nasional yang wajib disambangi, yaitu Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo.

Namun, berwisata alam rasanya tak akan lengkap tanpa menyicipi kuliner khas Banyuwangi. Sajian khas Banyuwangi punya beragam bentuk, dari yang berkuah hingga bercitarasa pedas. Berikut 5 sajian wangi nan sedap khas Banyuwangi.

1. Rujak soto

rujak soto
Rujak soto. (foto: youtube)

Nama makanan ini pastilah bikin kamu bingung, apakah rujak yang dibikin soto atau soto yang dimakan bersama rujak?

Ya, sesuai namanya yang unik, masakan ini merupakan paduan unik antara rujak sayur dan soto, bisa soto daging (daging sapi) atau soto babat. Bahkan ada yang memadukan dengan soto ayam atau soto ceker (kaki ayam). Nah, karena ini kuliner Jawa Timur, rujaknya pun berbeda, pakai cingur. Jadi enggak ada buah di hidangan rujak yang satu ini. Rujak pada menu rujak soto Banyuwangi terdiri dari berbagai sayuran, seperti kangkung dan taoge, yang direbus lalu diulek bersama kacang, gula merah, dan petis. Petis jadi kunci enak-tidaknya rujak.

Seacra sepintas, hidangan ini terlihat seperti akulturasi kuliner dari Surabaya dan Madura. Rujak sayur berisicingur diajikan dalam mangkuk yang berisi potongan lontong. Setelah itu, rujak disiram kuah soto babat yang masih panas. Sotonya mirip dengan soto Madura yang kuahnya berwarna kuning bening. Kuahnya gurih dengan aroma petis yang menonjol. Sayurannya renyah terasa enak bersatu dengan babatnya. Jangan lupa tambahkan sambal kacang petis untuk menambah rasa sedapnya. Biar makin maknyus, rujak soto disajikan bersama es temulawak.

2. Pecel rawon

pecel rawon
Pecel rawon. (foto: foody.id)


Kalau rujak soto merupakan perpaduan rujak sayur dan soto dalam satu mangkuk, pecel rawon juga tak jauh beda. Simpelnya, pecel rawon merupakan pecel sayur yang diberi siraman kuah rawon. Itulah mengapa pecel rawon punya perpaduan rasa yang sangat unik. Rawon dengan kuahnya yang memiliki rasa kuat dan menyegarkan berpadu dengan rasa bumbu pecel yang gurih dan pedas. Sedap!

Dalam setiap porsinya, pecel rawon berisi bayam, tauge, kacang panjang, dan telur asin. Kemudian diberi siraman sambal pecel dan kuah rawon yang gurih. Untuk lauk pelengkap, kamu bisa memilih empal atau paru goreng kering.

3. Sego tempong

sego tempong
Sego tempong yang pedas menampar. (foto: foody)

Apakah kamu penggila makanan pedas? Jika iya, jangan lewatkan sego tempong khas Banyuwangi. Kuliner satu ini merangkum semua citarasa khas Banyuwangian, yakni manis, asam, asin, juga pedas yang menampar.

Tempong merupakan sebuah kata dalam bahasa Osing yang berarti 'tampar'. Kuliner nasi ini dinamai tempong tentunya karena rasa pedas yang memberikan sensasi seperti ditampar. Sambal tempong yang pedas menantang dibuat dari tomat, cabai rawit, kencur, terasi, dan jeruk sambal.

Sego tempong disajikan bersama kumpulan sayuran yang sudah direbus seperti bayam, kenikir, dan daun kemangi. Ada juga lauk tahu, tempe, bakwan jagung goreng, dan ikan jambal goreng tepung. Nasi itu kemudian disiram sambal kacang.

4. Nasi cawuk

nasi cawuk
Nasi cawuk. (foto: Instagram @andreasaint)


Tak seperti sego tempong yang pedas menampar, sego atau nasi cawuk bercitarasa manis dan gurih. Oleh karena itu, kuliner ini jadi sarapan khas masyarakat Banyuwangi. Kamu bisa dengan mudah menemukan nasi cawuk di hampir di seluruh penjuru Kota Banyuwangi.

Nama nasi cawuk diambil dari kebiasaan makan suku Osing. Dahulu, sebelum ada peralatan makan seperti sendok dan garpu, masyarakat Banyuwangi makan langsung dengan menggunakan tangan. Cara makan tersebut oleh masyarakat Banyuwangi dinamakan disebut dengan 'cawuk'.

Setiap porsi nasi cawuk terdiri dari nasi, jagung muda, irisan timun, dan irisan telur pindang. Nasi dan lauk itu disiram dengan kuah santan serta diberi bumbu merah yang rasanya pedas-asam. Aneka lauk pelengkap bisa kamu pilih, mulai dari pepes ikan, kikil, hingga dendeng.


5. Pecel pitik

pecel pitik
Pecel pitik. (foto: negerikuindonesia)

Pitik ialah sebutan untuk ayam yang masih muda. Memang, pecel pitik berbahan utama ayam kampung yang masih muda. Ayam kampung yang masih muda dibersihkan lalu dipanggang secara utuh di perapian. Api harus dijaga agar daging ayam tidak gosong dan matang merata.

Bumbu yang digunakan untuk memasak ayam amat sederhana, seperti kemiri, caba rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Bumbu tersebut dihaluskan lalu dicampur parutan kelapa muda. Ayam yang sudah dipanggang lalu disuwir dengan tangan. Ayam yang sudah disuwir lalu dicampur parutan kelapa muda dan bumbu. Agar lebih nikmat, campuran itu ditambahkan sedikit air kelapa.

Dahulu, Pecel Pitik hanya disajikan saat ritual suku Osing asli Banyuwangi ataupun hanya saat acara tertentu seperti selamatan desa. Namun, kini beberapa kedai maupun restoran telah menyajikan pecel pitik dalam menu mereka.

Bagaimana, semuanya lezat menggoda selera kan? Yuk, cicipi semuanya.(dwi)

#Banyuwangi, Bumi Blambangan #Banyuwangi #Wisata Banyuwangi
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
2 Jenazah Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengambang di Perairan Banyuwangi
Dengan menggunakan sekoci, jenazah ini dievakuasi ke KN dan selanjutnya dievakuasi ke darat melalui Pantai Boom.
Dwi Astarini - Jumat, 11 Juli 2025
2 Jenazah Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Mengambang di Perairan Banyuwangi
Indonesia
Sukses Angkutan Lebaran 2025, KA Ijen Ekspres Jadi Andalan Rute Malang - Banyuwangi
KA Ijen Ekspres memainkan peran penting dalam menghubungkan masyarakat antara wilayah Malang dan Banyuwangi
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 05 April 2025
Sukses Angkutan Lebaran 2025, KA Ijen Ekspres Jadi Andalan Rute Malang - Banyuwangi
Lifestyle
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Mereka membutuhkan kekuatan fisik, kemauan, dan iman yang kuat
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 November 2024
Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Unjuk Gigi di Galeri Indonesia Kaya
Indonesia
Dua Hari Beroperasi, Segini Jumlah Penumpang Kereta Blambangan Jakarta-Banyuwangi
Kapasitas tempat duduk untuk kelas eksekutif sebanyak 192 seat atau 48 seat per kereta
Angga Yudha Pratama - Minggu, 28 Juli 2024
Dua Hari Beroperasi, Segini Jumlah Penumpang Kereta Blambangan Jakarta-Banyuwangi
Indonesia
Jakarta-Banyuwangi Kini Bisa Naik Blambangan Ekspres, Penumpang Tak akan Pegal dan Capek
Leg room-nya menjadi lebih luas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 26 Juli 2024
Jakarta-Banyuwangi Kini Bisa Naik Blambangan Ekspres, Penumpang Tak akan Pegal dan Capek
Indonesia
Berambisi Menang di Banyuwangi, Cak Imin Cari Dukungan Santri dan Kiai
Cak Imin yakin dukungan terhadap Anies-Muhaimin (AMIN) makin solid.
Frengky Aruan - Selasa, 06 Februari 2024
Berambisi Menang di Banyuwangi, Cak Imin Cari Dukungan Santri dan Kiai
Indonesia
Ganjar: Banyumas Culture Carnival-Bursa KUKM 2023 Mampu Bangkitkan Perekonomian Warga
Ganjar Pranowo disambut antusias warga Banyumas Raya yang berbarengan dengan perhelatan Banyumas Culture Carnival 2023.
Zulfikar Sy - Minggu, 14 Mei 2023
Ganjar: Banyumas Culture Carnival-Bursa KUKM 2023 Mampu Bangkitkan Perekonomian Warga
Bagikan