Dapat Intimidasi Kelompok Bersenjata, Warga Kimbeli-Banti Minta Dievakuasi


Sejumlah kendaraan yang mengangkut karyawan PT Freeport melakukan konvoi ketika meninggalkan terminal Gorong-gorong di Timika, Mimika, Papua, Kamis (16/11). (ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat)
MerahPutih.com - Kapolda Papua Irjen (Pol) Boy Rafli menmbenarkan adanya permintaan evakuasi dari warga asli yang menghuni perkampungan dari Kimbeli hingga Banti, Distrik Tembagapura, Mimika.
Seperti dilansir Antara, warga minta segera dievakuasi karena adanya intimidasi dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) sehingga satgas akan memenuhi permintaan tersebut.
"Sebelumnya sekitar 1.000 an warga yang merupakan penduduk asli kawasan itu enggan untuk dievakuasi dan memilih tetap tinggal di kampungnya," kata Kapolda Boy Rafli kepada di Jayapura, Senin (20/11) pagi.
Dikatakan, dengan adanya permintaan warga maka satgas saat ini menyiapkan 12 bus milik PT Freeport Indonesia untuk mengevakuasi mereka ke Timika.
"Evakuasi dijadwalkan hari ini namun jam berapa belum dipastikan," kata Kapolda.
Sebelumnya 347 warga sudah dievakuasi ke Timika pasca aksi penyanderaan yang dilakukan KKB.
Evakuasi yang dilaksanakan Jumat (17/11) sempat diwarnai aksi penembakan oleh KKB namun tidak ada anggota maupun warga yang terluka. (*)
Bagikan
Berita Terkait
KKB Diduga Terlibat dalam Penyelundupan Senjata Ilegal di Papua, 2 Pelaku Ditangkap

Kejagung Diminta Usut Dugaan Kriminalisasi di Kejati Papua

Ketua Sinode Gereja Kingmi Papua Minta KPK Bebaskan Bupati Mimika
