Dampak COVID-19, Kunjungan Wisatawan di Yogyakarta Turun Drastis
Kawasan wisata Taman Pintar Yogyakarta. ANTARA/Eka AR
MerahPutih.com - Dampak penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta, DIY, khususnya objek wisata, yang dikelola Pemerintah Kota Yogyakarta, mengalami penurunan drastis.
“Ada penurunan yang signifikan. Kami mengelola dua tempat wisata yaitu di Taman Pintar dan Kawasan Malioboro. Bisa dilihat sendiri kalau penurunannya sangat signifikan. Sangat drastis, tidak perlu disebut angkanya,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Minggu (22/3).
Baca Juga
Menurut dia, dunia pariwisata memang sedang dihadapkan pada tantangan yang cukup besar di tengah merebaknya wabah virus corona. Kondisi tersebut tidak hanya dialami Yogyakarta saja, tetapi juga kota-kota lain.
Meskipun demikian, Maryustion mengatakan tetap akan memberlakukan protokol yang ketat untuk menjaga keamanan bersama khususnya bagi wisatawan yang berkunjung karena hingga saat ini belum ada keputusan untuk menutup operasional tempat wisata.
Protokol kesehatan yang diterapkan di antaranya menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun, pembersihan dan penyemprotan tempat wisata menggunakan disinfektan dan mengecek suhu bagi pengelola serta pengunjung yang datang.
“Harapannya, upaya-upaya tersebut tetap membuat pengunjung merasa aman dan yakin. Kami pun sangat berharap agar wabah ini tidak semakin menyebar dan bisa segera diatasi,” katanya dilansir Antara.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, jumlah pengunjung di kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta tersebut mengalami penurunan sekitar 60-80 persen sejak awal pekan.
“Protokol yang kami lakukan adalah menjaga kebersihan bersama dengan dukungan seluruh komunitas, menyiapkan tempat cuci tangan, dan harapannya ada bantuan thermal gun untuk mengecek suhu pengunjung yang datang,” katanya.
Ekwanto menambahkan, pihaknya siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan thermal gun, meski barang yang akan dibeli sangat sulit diperoleh.
“Oleh karenanya, yang bisa dilakukan saat ini adalah menjaga kebersihan dan menyiapkan tempat cuci tangan di banyak tempat,” ucapnya.
Baca Juga
Wilayah Jakarta Disemprot Disinfektan, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya
Sedangkan, di Taman Pintar Yogyakarta juga dilakukan hal yang sama yaitu memperbanyak tempat cuci tangan dengan sabun dan penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di sejumlah lokasi yang mudah dijangkau oleh wisatawan dan pengecekan suhu bagi petugas.
Selain itu, juga diberlakukan pembatasan jam operasional yaitu dari pukul 08.30 WIB hingga 15.30 WIB, dan menerapkan kebijakan jeda lima menit antarrombongan yang akan masuk Gedung Oval dan Gedung Kotak. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari