Cuaca Buruk Nelayan Nekat Melaut. Akhirnya ...
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
MerahPutih.com - Nelayan di Kabupaten Cilacap nekat melaut meskipun dalam beberapa hari terjadi cuaca buruk di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Nelayan tetap berangkat melaut tapi hasil tangkapannya menurun. Cuaca berubah-ubah terus dan gelombangnya juga sedang tinggi, mencapai 3-4 meter," kata Ketua Kelompok Nelayan 'Pandanarang' Tarmuji di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Kamis (24/1).
Menurut dia, jumlah perahu nelayan di Pantai Teluk Penyu yang berangkat melaut pada hari Kamis (24/1) sekitar 100 unit dari total 500 perahu.
Ia mengatakan cuaca buruk di perairan selatan Jateng dan DIY telah berlangsung selama empat hari. Namun, nelayan tetap nekat melaut demi mendapatkan penghasilan.
Dalam hal ini, kata dia, nelayan melaut secara jolokan atau berangkat pada pagi hari saat gelombang masih tenang dan pulang siang hari sebelum terjadi gelombang tinggi.
"Namun sekarang ini, kapan datangnya gelombang tinggi sulit diprediksi. Hari ini (24/1) saja, gelombang pada pukul 10.00 WIB sudah mulai tinggi, biasanya menjelang siang hari baru tinggi," katanya.
Ia mengatakan, pada akhir bulan Januari di perairan selatan Jateng dan DIY biasanya banyak terdapat ikan bawal putih dan udang jerbung.
Oleh karena sedang berlangsung cuaca buruk, kata dia, ikan bawal putih dan udang jerbung sulit didapatkan nelayan.
"Kalaupun bisa mendapatkan hasil, satu perahu paling hanya bisa membawa beberapa ekor ikan bawal putih, paling banyak 20 ekor, sedangkan udang jerbung berkisar 5-7 kilogram. Kalau cuacanya bersahabat, bisa membawa pulang 40-100 kilogram bawal putih, sedangkan udang jerbung bisa lebih dari 20 kilogram," katanya.
Padahal, kata dia, harga ikan bawal putih ukuran 6 ons per ekor saat sekarang bisa mencapai Rp400 ribu per kilogram, sedangkan udang jerbung bisa mencapai Rp230 ribu per kilogram.
"Tapi barangnya belum ada. Kalaupun ada, ukurannya kecil, ikan bawal putih enggak ada yang sampai 6 ons per ekor," katanya.
Bagikan
Berita Terkait
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Jumat, 14 November 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 9 Kota Besar, Serta Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jawa dan Kalimantan.
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang
Mayoritas Kota Besar di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Berpetir Selasa, 11 November 2025
Prakiraan Cuaca DKI 11 Oktober 2025: Mayoritas Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Siang Hari
Jangan Terkecoh Cuaca Berawan di Jakarta dan Bandung, BMKG Ingatkan Ada Potensi Hujan Ringan Mengintai Diam-Diam pada Minggu (9/11)
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.