Cesc Fabregas Diisukan Jadi Calon Pelatih Liverpool, Dianggap Sukses di Liga Italia

MerahPutih.com - Pelatih Como, Cesc Fabregas, kini dirumorkan menjadi calon pelatih Liverpool. Sebab, pelatih asal Spanyol itu terus tampil mengesankan selama menjabat sebagai pelatih Como.

Setelah pensiun dari sepak bola pada Juli 2023, Fabregas memutuskan untuk terjun ke dunia kepelatihan dan menjadi salah satu prospek paling cemerlang di Eropa.

Selama berkarier di sepak bola, pemain Spanyol ini meraih banyak penghargaan, termasuk dua gelar Premier League, dua Piala FA, La Liga, Copa Del Rey, Liga Europa, dan Piala Dunia Antarklub.

Trofi-trofi gemilang ini menempatkannya pada posisi yang baik dalam dunia kepelatihan. Lalu, Fabregas memulai karier kepelatihannya bersama Como U-19.

Saat itu, ia memimpin sembilan pertandingan dengan meraih tiga kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.

Baca juga:

Liverpool Dipermalukan Crystal Palace, Jamie Redknapp Sebut Arne Slot Bikin Kesalahan Fatal

Riwayat Kepelatihan Cesc Fabregas di Como

Pada November 2023, Fabregas mulai meniti karier di Como dan menjadi manajer sementara, setelah Moreno Longo dipecat karena serangkaian penampilan buruk.

Namun, mantan gelandang Barcelona itu hanya bertugas selama lima pertandingan (3 menang, 1 seri, dan 1 kalah) sebelum mengundurkan diri. Hal itu dikarenakan Fabregas tidak memiliki lisensi kepelatihan UEFA.

Pelatih 38 tahun itu masih terlibat dalam staf kepelatihan Como, kemudian juga bertindak sebagai asisten Osian Roberts. Ia bahkan membantu tim Italia tersebut meraih promosi ke Serie A pada musim 2023/24.

Fabregas memainkan peran besar dalam membawa Como kembali ke divisi teratas Italia untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun. Ia mendapatkan peran manajerial penuh waktu pada Juli 2024, setelah mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA.

Baca juga:

Belum Ada Pengganti Inigo Martinez, Barcelona Mulai Incar Bek Muda AC Milan

Pada musim debutnya sebagai manajer Como, Fabregas membimbing timnya finis di peringkat ke-10 klasemen Serie A. Como berhasil mengumpulkan 49 poin di Serie A dan hanya kalah satu kali dari sembilan pertandingan terakhir.

Como mempertahankan performa ini hingga musim 2025/26, yang berada di peringkat kelima klasemen Serie A dan hanya kalah satu kali dari sembilan pertandingan liga sejauh ini.

Namun, Como menghadapi kontroversi terkait rencana pertandingan melawan AC Milan di Australia.

Secara keseluruhan, Fabregas telah memimpin 50 pertandingan selama masa jabatannya sebagai manajer penuh di Como. Ia menorehkan 19 kemenangan, 14 seri, dan 17 kekalahan.

Cesc Fabregas Jadi Calon Pengganti Arne Slot di Liverpool

Performa Fabregas sebagai manajer Como telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu prospek manajerial paling cemerlang di Eropa, dan hanya masalah waktu sebelum salah satu tim elit Eropa mulai menunjukkan minat.

Liverpool mengalami beberapa bulan yang sulit di bawah asuhan Arne Slot, karena The Reds telah kalah enam dari tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi dan mengalami empat kekalahan beruntun di Liga Primer.

Baru-baru ini, The Reds tersingkir dari Piala Carabao setelah dibantai 3-0 oleh Crystal Palace, dan tekanan terhadap Arne Slot semakin meningkat.

Manajer asal Belanda itu meraih gelar Liga Primer di musim pertamanya dan mendapatkan imbalannya di bursa transfer musim panas, menghabiskan lebih dari €480 juta dan merekrut pemain-pemain seperti Alexander Isak, Hugo Ekitike, dan Florian Wirtz.

Baca juga:

Liverpool 6 Kali Kalah dari 7 Laga, Arne Slot Sebut tak Merasa Tertekan

Memenangkan Liga Primer dua musim berturut-turut kini terasa mustahil bagi Liverpool, karena mereka berada di posisi ketujuh klasemen dan tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen, Arsenal.

Jika The Reds tidak memenangkan trofi apa pun dan finis di luar Eropa, Slot kemungkinan akan dicopot dari jabatannya sebagai manajer Liverpool dan bisa digantikan oleh Cesc Fabregas.

Pelatih asal Spanyol itu masih memiliki sisa kontrak tiga tahun dengan Como, namun Fabregas telah menunjukkan niatnya untuk melangkah lebih jauh di Eropa dan bisa saja tergoda untuk pindah ke Liga Primer.