Cerita Sedih Dibalik Kenikmatan Empal Gentong Haji Apud


Warung Empal Gentong H Apud, Plered, Kab. Cirebon, Jawa barat (Foto: MP/M. Haruman)
MerahPutih Kuliner- Memulai bisnis memang tidak mudah, hal ini juga dirasakan oleh H Machfud atau yang lebih dikenal H Apud. Ia memulai bisnisnya pada tahun 1997 dengan sepetak tanah warisan, ia memberanikan diri membuka usaha warung empal gentong. Pada awalnya pria paruh baya itu mengaku sering kehabisan modal dan meminjam uang kepada sang istri.
“Awal buka cuma 4m x12m persegi tanah dari Bapak, ya kesannya kaya warteg lah tidur di atas kaya warteg. Pas awal buka rasanya 3 hari untung 4 hari rugi, kalau habis modal minta sama istri karena istrikan jualan di tegal gubug,” ungkapnya saat ditemui di tempat bisnisnya, Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa barat, Selasa (8/3)
Haji Apud pemilik warung empal gentong
Ia mengaku kesulitan ketika merintis bisnis kuliner, 7 tahun kemudian Haji Apud baru bisa merasakan keuntungan. “Dulu kan bisnis kuliner gak seramai kaya sekarang, nah 2005 itu udah kelihatan agak rame mulai kerasa ya hampir 7 tahun. Memperkenalkannya ke masyarakat yang sulit.”
Dan kini omzet yang didapatkan dari warung empal gentongnya sudah mencapai angka Rp25 juta rupiah/hari. “Kalo hari biasa sehari dapet Rp25 juta-Rp30 juta, kalo Jumat, Sabtu, Minggu bisa sampe Rp50 juta perhari.”
Menu khas warung empal gentong
Untuk memuaskan pelanggan serta menjaga cita rasa, hingga kini Haji Apud masih menggiling sendiri bumbu untuk Empal Gentongnya. “Karena sampai sekarang bikin bumbunya kan masih saya sendiri, saya kalau milih bumbu tuh apik selektif dan digiling itu tiap pagi mau bikin empal digiling. Mungkin kalau orang lain bikin bumbu satu hari untuk satu minggu, kalau saya setiap hari bikin bumbu baru.”
Selain Empal, H Apud juga menyajikan sate kambing yang juga menjadi menu favorit para konsumen “sate kambing kata konsumen empuk, serat-seratnya itu kan sama pak haji dibuangin terus kambingnya yang muda kan.” tandasnya. (mat)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Rekomendasi Restoran Sunda di Tangerang, Bisa Ajak Keluarga!

Revalitasi Situ Gede untuk Konservasi

Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Apung Rancangan Ridwan Kamil
