Fashion

Cerita Desainer Asal Palestina Berjuang untuk Negerinya Lewat Fesyen

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 02 Februari 2024
Cerita Desainer Asal Palestina Berjuang untuk Negerinya Lewat Fesyen

Dia kerap memasukkan budaya dan akar Palestinanya ke dalam desainnya. (Foto: YouTube/Bravo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Palestina hingga hari ini masih dalam penjajahan Israel. Gerakan perlawanan bersenjata Hamas berusaha mempertahankan negeri ini semampu mungkin.

Di luar perjuangan bersenjata, beberapa orang Palestina berjuang dengan cara yang tak biasa. Salah satunya Rami Kashou yang berjuang lewat fesyen.

Kepada businessinsider.com (24/1), Rami mengisahkan perjalanan dan perjuangannya menjadi desainer. Dia lahir di Yerusalem, tapi besar di Ramallah, kota yang dikuasai Fatah, organisasi perjuangan Palestina selain Hamas.

Hidup Rami tak mudah. Saat berumur lima tahun, ibunya meninggal karena pembekuan darah di otak. "Nenekku mengenakan pakaian hitam selama lebih dari satu dekade, patah hati karena kehilangan putrinya," ungkap Rami.

Rami tumbuh pada masa intifada kedua (2000-an) di bawah pendudukan militer Israel. Ada banyak batasan. Ada jam malam yang mengharuskan sekolah diliburkan dan murid-murid tidak diperbolehkan meninggalkan rumah.

Baca juga:

Dukungan Rocket Rockers dan Noh Salleh untuk Palestina di Lagu 'Barisan Kebencian'

Untuk mengisi hari-hari membosankan itu, Rami membuat sketsa desain busana di buku catatan sekolahnya.

"Aku ingin menjadi seorang desainer sejak berusia 7 tahun. Aku menghabiskan waktu berjam-jam di kamar untuk membuat sketsa. Membuat sketsa seperti menciptakan realitas yang berbeda dari apa yang menimpaku dan setiap warga Palestina lainnya," ungkap Rami.

Ketertarikan Rami pada fesyen muncul setelah menonton acara TV berjudul Style with Elsa Klensch. Dia mulai gemar memilih-milah pakaian. Dia juga mendesain pakaian untuk boneka barbie milik adik perempuannya.

Menurut Rami, membuat pakaian sendiri merupakan salah satu cara untuk menjadi modis karena orang-orang Palestina tidak punya banyak akses ke seluruh dunia.

Setelah lulus SMA, Rami pindah ke AS. Ini jadi momen paling ajaib dalam hidupnya. Di negeri kelahirannya, dia harus melewati pos pemeriksaan militer hanya untuk pergi beberapa ratus meter saja. Di AS, tak ada hal seperti itu.

"Orang-orang dapat mengembangkan karier mereka dan hidup tanpa ancaman atau gangguan terus-menerus," ungkap Rami.

Rami masuk sekolah desain, tapi tak selesai. Dia kemudian mengembangkan kemampuannya di sebuah butik. Dia mulai mendandani selebriti seperti Paris Hilton, Penelope Cruz, dan Kim Kardashian di karpet merah.

Meski lama tinggal di AS, Rami tak pernah melupakan Palestina. Gaya busananya mencerminkan kekuatan perempuan Palestina yang pernah mewarnai hidupnya.

"Aku suka menggunakan kain lembut dan halus yang tampak hidup saat dipakai. Itu berasal dari budaya di mana perempuan mengenakan kain, baik itu selendang, kerudung, atau gaun panjang. Unsur formalitas tersebut dipadukan dengan sensibilitas global, yang terinspirasi oleh Amerika Serikat dan karpet merah (Oscar)," tutur Rami.

Dalam lima tahun terakhir, Rami kerap memasukkan budaya dan akar Palestinanya ke dalam desainnya. Dia menyulam motif pohon zaitun, pohon yang jamak tumbuh di Palestina.

"Aku ingin berbagi bagaimana kami mendokumentasikan warisan budaya, lingkungan sekitar, dan sejarah kami melalui bentuk seni sulaman," kata Rami.

Rami ingin orang yang membeli karyanya dapat belajar lebih banyak tentang budaya Palestina selain dari berita utama di media arus utama.

Baginya, memasukkan Palestina ke desainnya adalah sebentuk hubungan kembali dengan akar. Dia yakin di dalam akar ada keindahan.

"Berbagi lebih banyak tentang identitas dan budaya Palestina berarti juga berbagi keindahan di mana pun di dunia. Dan keindahan itu juga ada di Palestina," tutup Rami. (dru)

Baca juga:

Kirim Bantuan ke Palestina, Prabowo: Anggota TNI Hadapi Misi Berbahaya

#Fashion #Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fashion
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse All Star adalah platform komunitas global yang didedikasikan untuk mendukung dan memberdayakan para kreator muda yang sedang berkembang.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
 Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Fashion
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Converse mengundang setiap orang untuk mendefinisikan musim liburan mereka sendiri, didukung gaya alas kaki yang serbaguna.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Dunia
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Kesepakatan gencatan senjata Gaza yang terdiri dari 20 poin dicapai antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, awal bulan ini, berdasarkan rencana yang diajukan oleh Trump.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Dunia
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Israel telah membangun setidaknya 710 pemukiman dan pos militer di Tepi Barat yang diduduki, rata-rata satu pemukiman setiap 8 kilometer persegi, sejak 1967.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Indonesia
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memastikan pasokan bahan bakar, gas untuk memasak, serta bantuan darurat dan material medis yang stabil.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Dunia
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Indonesia
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Rencana itu juga menegaskan bahwa Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Indonesia
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
Fase dua dari kesepakatan AS menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, dan perlucutan senjata Hamas.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
Dunia
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
WHO memperingatkan bahwa krisis kesehatan dan kemanusiaan di wilayah kantong Palestina itu akan semakin parah jika penutupan dan keterlambatan dalam penyediaan bantuan medis terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
Bagikan