Cara Maaf-Maafan Lebaran Anti-Kikuk Kepada Teman Ketika Masih Berhutang


Momen lebaran menjadi kesempatan minta maaf sekaligus minta keringanan bayar hutang (foto pixabay EmAji)
PERKARA hutang terkadang membuat orang kikuk. Meski tidak ada kekeliruan, seperti telat bayar, atau menghilang tiba-tiba, tetap saja kedua pihak akan menganggap segala jenis komunikasi sebagai, menagih dan mengelak.
Teman piutang bila nanya kabar kepada penghutang akan ditafsirkan sebagai menagih, sementara sebaliknya akan diterjemahkan sebagai bentuk pengelakan. Rumit memang.
Meski begitu, bisa saja kekikukan komunikasi macam begitu pudar bila momenya pas atau khusus. Salah satunya lebaran. Tradisi meminta maaf saat lebaran bisa jadi pintu masuk banyak hal. Termasuk terkait pembicaraan ulang tentang hutang.
Baca juga:
Hutang uang pasti pernah dilakukan kebanyakan orang pada temannya. Faktor kedekatan secara personal bisa menjadi jaminan terhadap urusan hutang. Meski begitu, sepatutnya jangan pernah mengingkari kepercayaan teman apalagi terkait pinjaman. Lebih baik, bila sedang ada kesulitan, dibicarakan secara terang-terangan.
Di momen lebaran jadi saat paling tepat untuk mengingat kembali menjalin kontak kepada orang sedang kamu pinjam atau berhutang.
Sebaiknya, agar tidak muncul kekeliruan, bila ingin membicarakan hutang di hari lebaran jangan cuma teks melalui aplikasi chatting. Telepon atau lebih baik tatap muka agar sama-sama tahu intonasi, gestur, dan bahasa non-verbal lainnya sehingga muncul kesepakatan.

Jangan sampai sudah mengungkapkan selamat berlebaran dan minta maaf template, langsung disambung bahas hutang. Tentu kamu akan merusak suasana lebaran teman. Basa-basi tetap perlu. Tunggu saat terbaik masuk pembicaraan inti terkait hutang.
Jika memang tujuanmu menggunakan momen lebaran sebagai pintu masuk untuk penangguhan pembayaran atau negosiasi ulang, alangkah lebih baik minimal telepon atau video call.
Ingat, basa-basi tapi jangan basi alias mutar-mutar pembahasan di luar hubungan pertemanan. Jadikan basa-basi untuk menggambarkan keadaan kesulitan perekonomianmu.
Sebisa mungkin jangan cuma menggambarkan kesulitan keuangan, tapi juga sejauh mana perjuanganmu untuk mencoba melunasi. Harapannya, agar temanmu tahu kamu tidak leha-leha, namun berusaha maksimal meraih uang, tapi pencapaiannya di luar ekspektasi.
Baca juga:
Alasan Paling Aman Minta Maaf Enggak Bisa Datang Silaturahmi Saat Lebaran
Nah, saat pembicaraan negosiasi ulang, baiknya dibicarakan secara mendetail agar tidak terjadi kekeliruan. Misalnya bila ingin dicicil berapa kali pembayaran, berapa besaran, dan setiap tanggal berapa. Jika ingin penangguhan, tanggal berapa semua hutang dibayar. Sebab, tak semua orang nyaman dengan hanya satu skema. Cari solusi terbaik bagi kamu dan temanmu.
Lebih baik bicarakan skema terburuk ketimbang memberi harapan apalagi harapan semua kepada teman dekatmu. Jangan sampai perkara hutang memutus pertemananmu.

Selingi pembicaraan serius tentang hutang dengan humor agar tidak kaku. Bisa juga selingan tentang kenangan pertemenanmu. Tentang pernah tamasya bareng, susah bareng, ketiban sial bareng, atau membicarakan kabar teman lain. Setelah suasana cair lantad bisa dilanjutkan bicara tentang hutang.
Perlu diperhatikan pula jangan cuma kontak temanmu ketika akan berhutang atau hanya menegosiasikan hutang. Komunikasi harus tetap dijaga. Misal, ketika kamu berhutang dan tidak ada masalah terkait pembayaran, bukan berarti putus kontak di luar hubungan hutang-piutang.
Momen lebaran bisa dijadikan medium agar komunikasi kembali menghangat meski bukan untuk modus menegosiasikan ulang hutang.
Buang jauh-jauh rasa bersalah ketika akan sebatas berkomunikasi dengan teman meski sedang ada hutang. Jangan jadikan hutang jurang pemisah pertemenan kecuali memang ada masalah soal hutang.
Kuncinya, jangan pernah berbohong, bicarakan soal hutang secara tegas dan detail, dan tetap berkomunikasi. (rzk)
Baca juga:
Minta Maaf ke Mantan Ketika Lebaran Biar Enggak Baper, Siapkan 5 Hal Berikut