Alasan Paling Aman Minta Maaf Enggak Bisa Datang Silaturahmi Saat Lebaran

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 15 Mei 2021
Alasan Paling Aman Minta Maaf Enggak Bisa Datang Silaturahmi Saat Lebaran

Ada sejumlah cara minta maaf paling aman ketika enggak bisa silaturahmi kerumah saudara (Foto: pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

APLIKASI pesan whatsapp banjir notifikasi di hari lebaran. Kebanyakan ungkapan selamat lebaran dan meminta maaf, juga undangan silaturahmi sambil mencicipi ketupat dan opor ayam. Memang siapa bisa menolak undangan menyantap kue lebaran, iming-iming 'salam tempel', dan hidangan spesial lebaran. Namun, terkadang hal-hal teknis sehingga enggak bisa memenuhi undangan.

Meski di masa pandemi COVID-19 mengharuskan setiap orang menjaga jarak malah kalau bisa di rumah saja, tetap saja udangan terus berdatangan tanpa henti. Acara kumpul-kumpul tetap digelar meski harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai acara keluarga, teman, hingga kenalan.

Baca Juga:

Deretan Cara Minta Maaf Paling Ekstrem, Yakin Berani?

Bagi kebanyakan orang Indonesia, undangan merupakan sebuah kehormatan. Undangan seolah harus dibayar tuntas dengan kedatangan sebagai bentuk penghormatan. Apalagi undangan di momen spesial, seperti pernikahan, pesta ulang tahun, dan acara keagaaman macam lebaran.

Namun, terkadang situasi dan kondisi tak selalu mulus. Banyak faktor sehingga seseorang tidak bisa menggenapi undangan. Mau enggak hadir takut menyaikiti hati tuan rumah. Datang tapi memang benar-benar enggak bisa. Seolah maju kena mundur kena.

Sebenarnya hak setiap orang untuk hadir atau tidak ketika diundang pada sebuah acara. Hanya saja ada semacam ketentuan umum perkara enak enggak enak. Di situ beban terberatnya bila enggak hadir.

Alasan pandemi cukup ampuh untuk alasan meminta maaf tak bisa berkunjung silaturahmi ke keluarga (Foto: pixabay/fernandozhiminaichela)

Meski bukan berarti pengundang enggak punya pemakluman bila orang diundang berhalangan. Pengundang akan maklum bila alasannya masuk akal, lebih penting, atau sedang dalam kondisi genting.

Saat lebaran, biasanya banyak orang berdalih dengan berbagai alasan minta maaf ketika tak bisa berkunjung ke rumah saudara. Hal tersebut demi menutupi faktor dan non teknis, seperti memang sedang ada acara keluarga, atau bisa juga ekonomi sedang tidak bagus sebab tuntutan umum harus membawa hampers, atau sekadar membagikan 'salam tempel'.

Jika kamu sedang dalam kondisi demikian, ada beberapa alasan paling aman untuk minta maaf tak bisa datang silaturahmi ke tempat saudara di Hari Raya Idulfitri. Deretan alasan paling aman berikut dijamin para keluarga akan mengerti dan memaklumi.

Alasan minta maaf paling aman pertama terkait situasi pandemi COVID-19. Dengan beralasan saling menjaga kesehatan antarkeluarga, sehingga cuma bisa bertemu via video conference. Tentu sanak saudara akan memaklumi tak bisa bersilaturahmi langsung tatap muka.

Terlebih saat ini pemerintah memberlakukan larangan mudik, dan melakukan penyekatan di sejumlah perbatasan wilayah. Tentunya, para keluarga akan mengerti akan kondisi tidak kondusif bepergian linta kota di hari lebaran.

Baca Juga:

Alasan Minta Maaf Paling Basi Ketika Lupa Hari Ulang Tahun Pasangan

Alasan sibuk bekerja kemungkinan besar dimaklumi (foto: pixabay/pexels)

Lalu, alasan minta maaf paling aman kedua ketika tak bisa silaturahmi ke rumah saudara, pura-pura sibuk bekerja, dan harus piket di saat lebaran.

Alasan satu ini terbilang klasik, tapi cukup ampuh dan sulit untuk ditolak. Sebab, sejatinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seseorang harus bekerja demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Apalagi, di situasi pandemi ini banyak perusahaan terpaksa gulung tikar dan memutus hubungan kerja karyawannya. Terlebih peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa pandemi sangat sulit. Jadi, memberikan performa kerja terbaik menjadi kunci untuk tetap bisa bekerja dan diandalkan perusahaan. Dengan begitu, pihak keluarga akan memaklumi jika perkerjaan memang harus jadi prioritas.

Berpura-pura sakit merupakan alasan yang bisa diterima dengan baik oleh keluarga (foto: pixabay/stevepb)

Alasan minta maaf paling aman ketiga berpura-pura sakit. Dalam hal ini, kamu bisa beralasan sedang tidak enak badan, luka karena main petasan, masuk angin karena kurang tidur, dan kelelahan mengurusi persiapan lebaran, dan sebagainya.

Ketika kamu beralasan sakit, pihak keluarga pun pasti akan mengerti dan memaklumi. Bila dipaksakan pergi silaturahmi dan tambah parah, maka keluarga dikunjungi pun akan merasa bersalah dan tidak enak. Apalagi di masa pandemi mejadi sebuah keharusan orang sedang tidak enak badan apalagi sakit sebaiknya istirahat karena imun sedang menurun dan berpotensi terpapar COVID-19.

Pura-pura ponsel rusak bisa menjadi solusi untuk alasan meminta maaf tak bisa berkunjung silaturahmi ke rumah saudara (Foto: pixabay/usa-reiseblogger)

Selanjutnya, alasan paling aman keempat untuk minta maaf, dengan berpura-pura ponsel rusak. Cara satu ini terbilang cukup ampuh, tapi risikonya kamu harus mematikan ponsel seharian. Bila ada keperluan penting mendadak, kamu tidak akan mengetahui informasi apapun, khususnya soal pekerjaan.

Meski begitu, cara tersebut paling masuk akal dan bisa diterima pihak keluarga. Bila tidak ada alat untuk berkomunikasi, kamu tidak mengetahui ada undangan, apakah saudaramu ada di rumah, atau sedang pergi dan sebagainya.

Namun, ibarat pepatah 'sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga' itu bisa terjadi pada kamu ketika gengsi berbicara bila sedang tidak punya uang untuk berkunjung, dan memilih untuk meminta maaf dengan seribu alasan.

Sebaiknya kamu bicara jujur apa adanya kepada sanak saudara bila tidak bisa bersilaturahmi di hari Lebaran. Kejujuran lebih baik daripada kebohongan, apalagi di saat hari Raya Idulfitri nan penuh dengan kesucian.

Bila kamu tidak memiliki uang untuk berkunjung, setidaknya kamu tetap bisa bersilaturahmi lewat online, seperti melalui telepon, video call, atau bahkan video conference via zoom. Dengan begitu, tali silaturahmi pun akan tetap terjaga mesti tak bisa bertatap muka.

Ingat berani jujur pecat hebat! (Ryn)

Baca Juga:

Mpok Minah 'The Queen' of Minta Maaf

#Lebaran #Idul Fitri #Mei Negeri Aing Maaf-maafan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Saat lebaran 2024 lalu, Basarnas mencatatkan rata-rata waktu respons untuk kondisi darurat, baik di darat maupun perairan mencapai 30 menit atau setengah jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit
Indonesia
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Setelah penerapan WFA, terjadi perubahan pola pergerakan pada H-10 sampai dengan H+2 Lebaran.
Dwi Astarini - Rabu, 23 April 2025
Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Indonesia
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Mantan artis drama kolosal itu ternyata sempat beramal di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menggunakan uang palsu sebesar Rp 10 juta jelang lebaran, tepatnya H-1 lebaran.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 April 2025
H-1 Lebaran, Mantan Artis Sekar Arum Masukkan Uang Palsu Rp 10 ke Kotak Amal Istiqlal
Indonesia
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Sistem Lost and Found milik KAI menjadi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Selama Angkutan Lebaran 2025 PT KAI Daop 6 Amankan Barang Senilai Rp 287 Juta
Berita Foto
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Suasana pekerja kantoran saat jam pulang kerja di Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin, Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 09 April 2025
Pekerja Kantoran Mulai Kembali Bekerja usai Libur Lebaran di Kawasan Perkantoran Jakarta
Berita Foto
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Suasana kemacetan lalu lintas saat pulang kerja di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 08 April 2025
Kemacetan Lalu-Lintas Jakarta Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran
Indonesia
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Untuk peningkatan lalu lintas kendaraan tertinggi terjadi pada H+2 atau tanggal 3 April 2025 yakni sebanyak 23.777 kendaraan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Kendaraan Pemudik Lewat Gerbang Tol Ngemplak Boyolali Naik 72,06 Persen Selama Arus Mudik dan Balik
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Indonesia
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Meski masih diizinkan untuk bekerja dari mana saja (WFA), persentase ketidakhadiran pegawai Pemprov DKI terbilang kecil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
Pram-Doel Gelar Halalbihal Dengan Pegawai, 2,37 Persen Pegawai Tidak Hadir Hari Pertama Kerja Usai Libur.
Bagikan