Cara Aman Mengelola Beragam Password untuk Berbagai Akun
Jejaring sosial dengan privasi yang lebih baik akan membuat penjahat kesulitan menemukan informasi tentang dirimu. (Foto: Pexels/Pixabay)
ANGKA kejahatan siber di Indonesia tergolong tinggi. Menurut data Kominfo, Indonesia mengalami lebih dari 100 juta kasus serangan siber sepanjang 2022.
Laporan National Cyber Security Index (NCSI) mencatat, skor indeks keamanan siber Indonesia sebesar 38,96 poin dari 100 pada 2022. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 terendah di antara negara-negara G20. Secara global, Indonesia menduduki peringkat ke-83 dari 160 negara dalam daftar di laporan tersebut.
Mengingat tingginya angka kejahatan siber, pengguna internet mesti memiliki cara bertahan sendiri. Setidaknya mereka tahu bagaimana membuat, mengelola, dan melindungi kata sandi.
Sebab, bagi penjahat di dunia maya, kata sandi merupakan pintu masuk untuk memperoleh akun, data, uang, dan identitas pribadimu, serta menipu teman, kerabat, dan kolegamu.
Bahkan jika kamu menggunakan kata sandi yang sama untuk akun pribadi, sekolah, kampus, atau kantor, penjahat dunia maya dapat mengambil alih e-mail perusahaan dan menggunakannya untuk skema penyusupan e-mail bisnis atau serangan lainnya. Demikian kutipan siaran pers Kaspersky, Senin (2/1).
Baca juga:
Kamu dapat menjaga kata sandi dengan beberapa cara. Pertama, jangan menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun. Kedua, buatlah kata sandi yang panjang dan kuat.
Ketiga, jika mendengar ada pelanggaran atau kebocoran data di sebuah layanan atau situs web yang kamu gunakan, kamu harus segera mengganti kata sandi di layanan atau situs web tersebut.
Mengganti atau membuat kata sandi yang berbeda untuk tiap akun atau web tentu merepotkan. Tak jarang kamu lupa karena saking banyaknya.
Agar lebih mudah, kamu dapat menggunakan perangkat lunak pengelola kata sandi dari Kaspersky yang dapat membantu melakukan semua tugas tersebut.
"Aplikasi Kaspersky juga dapat memonitor keamanan semua password secara real-time. Bahkan, ada juga layanan untuk mengecek apakah benar terjadi kebocoran atau tidak, yaitu Data Leak Checker yang dapat ditemukan di bawah tab Privasi," ungkap Antara (2/1).
Baca juga:
3 Raksasa Teknologi Buat Solusi Masuk Platform Tanpa Kata Sandi
Selain menjaga kata sandi, kamu juga dapat mengaktifkan autentifikasi dua faktor jika memungkinkan. Ini akan memberikan lapisan keamanan ekstra dan mencegah peretas mengakses akun meskipun dia telah berhasil mendapatkan kata sandimu.
Jejaring sosial dengan privasi yang lebih baik akan membuat penjahat kesulitan menemukan informasi tentang dirimu dan mempersulit penggunaan kamus brute force (daftar probabilitas kata sandi umum) untuk menyerang akunmu.
Kemudian, berhenti membagikan informasi pribadi secara berlebihan, bahkan kepada temanmu yang paling terdekat pun. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!