Bukan Cuma Espargaro, Dua Pembalap Ini Pernah Terlalu Cepat Unjuk Gigi


Alex Rins menangis usai gagal meraih podium di GP Catalunya 2022. (Foto: MotoGP)
PEMBALAP MotoGP asal tim Aprilia Racing Aleix Espargaro mengejutkan banyak pihak di jelang akhir gelaran balap seri GP Catalunya akhir pekan lalu. Penunggang kuda besi asal Spanyol tersebut terlalu dini unjuk gigi berselebrasi padahal balapan masih menyisakan satu putaran lagi.
Alhasil, Espargaro tadinya telah menempati posisi kedua harus puas berada di posisi kelima usai tempatnya diambil Jorge Martin, Johann Zarco, dan Joan Mir. Bahkan Luca Marini sempat menyalipnya kala sadar balapan belum usai, namun Espargaro berhasil mengambil kembali posisi tersebut.
Kakak Pol Espargaro mengaku blundernya tersebut akibat kesulitan melihat informasi sisa putaran di pit board tim karena berada di ujung mata. Alhasil, Espargaro memutuskan melihat informasi sisa putaran di Control Tower Sirkuit Catalunya.
Baca juga:
Dari Paling Tinggi hingga Terendah, Segini Bayaran Pembalap MotoGP

Namun, masalahnya model petunjuk sisa putaran di Control Tower sirkuit berbeda dengan di pit board. Alhasil, Espargaro percaya diri mengangkat tangan berselebrasi padahal balapan belum selesai. Sejatinya insiden dialami Espargaro bukanlah kesalahan kali pertama terjadi di ajang MotoGP. Sebelum insiden Espargaro, tercatat ada dua pembalap Grand Prix pernah melakukan kesalahan serupa.
Pada 2009 silam pembalap kelas 125cc (kini Moto3) Julian Simon membuang kesempatan untuk menang di GP Catalunya dengan alasan serupa Espargaro. Simon juga melihat informasi sisa putaran di Control Tower dan langsung unjuk gigi berselebrasi saat balapan sebetulnya masih menyisakan satu putaran lagi.
"Lampu petunjuk lantas mati dan di sini ternyata lap terakhir itu ditandai dengan LO. Begitu sadar tidak melihat chequered flag (bendera finis), saya langsung bereaksi untuk mengejar minimal finis podium," kata Simon nan akhirnya finis di peringkat empat balapan itu, seperti dilaporkan Motorsport.
Baca juga:
'MotoGP Unlimited', Menonton Kehidupan para Pembalap di Luar Trek

Hal serupa juga pernah dialami Alex Rins di kelas Moto3 pada GP Republik Ceko musim 2014 di Sirkuit Brno. Saat itu Rins tengah dalam ambisi meraih kemenangan pertamanya pada musim 2014. Menjelang putaran akhir balapan, Rins berada di kelompok terdepan dan membuat kesalahan dengan merayakan kemenangan lebih cepat satu putaran sebelum finis.
Saking ketatnya jarak antarpembalap pada kelompok terdepan saat balapan tersebut, Rins nan sudah kehilangan kecepatan meski hanya sepersekian detik tetap melanjutkan balapan dan berusaha mengembalikan posisi meski hanya berhasil finis di posisi kesembilan pada akhir race.
"Saya kira itu lap terakhir. Saat melibas garis finis, setiap pembalap ternyata masih kencang melewati saya. Satu-satunya hal bisa saya lakukan saat itu adalah berusaha sekeras mungkin untuk finis di posisi sebaik mungkin. Saya memang salah saat itu," aku Rins nan kini membela tim Suzuki di MotoGP. (waf)
Baca juga:
GP Amerika 2022 Jadi Balapan ke-500 MotoGP
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Alex Marquez Finis Terdepan di MotoGP Catalunya 2025, Memutus Dominasi Kemenangan Sang Kakak

Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Baru 30%, MGPA: Detik-Detik Akhir Baru Meningkat

Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Hasil MotoGP Hungaria 2025: Marc Marquez Amankan Kemenangan Ketujuh Secara Beruntun

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025
