Budayawan Minta Jangan Benturkan Agama dengan Budaya

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 14 April 2018
Budayawan Minta Jangan Benturkan Agama dengan Budaya

Budayawan Ngatawi Al-Zastrow Foto: Youtube

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Budayawan Ngatawi Al-Zastrow mengatakan agama hendaknya tak dibenturkan dengan budaya, apalagi dalam konteks Indonesia hubungan saling menguntungkan di antara keduanya sudah terjalin lama.

"Dalam konteks kenusantaraan yang ada di Indonesia, budaya, tradisi, dan seni itu menjadi alat untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama," kata Zastrow di Jakarta, Jumat (13/4).

Mantan ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU ini mengatakan penyebaran Islam hingga menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia pun tak terlepas dari faktor budaya.

"Dengan kebudayaan ini wajah Islam menjadi menyenangkan dan kompatibel dengan tradisi lokal yang berkembang di masyarakat," katanya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, dengan budaya ekspresi agama Islam lebih kreatif, lebih beragam, serta lebih diterima tanpa mengubah ajaran yang sudah baku.

"Dengan Islam yang seperti ini maka orang menjadi tidak mudah marah. Kalau sedikit-sedikit marah akhirnya orang lain berpikir Islam ini ajarannya marah-marah," katanya.

Apalagi, lanjut dia, kemarahan itu disebabkan hal-hal yang sebenarnya bukan subtansial dan lebih terkesan membesar-besarkan persoalan.

"Akhirnya sama saja dengan mengerdilkan Islam itu sendiri," ujar mantan asisten pribadi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Terkait dengan puisi Sukmawati Soekarnoputri yang membuat heboh masyarakat, menurut Zastrow ini mengindikasikan taraf keberagamaan masyarakat Indonesia cenderung masih bersifat legal formalistik.

"Masih menjadi orang yang mudah kaget, mudah marah, dan mudah terkejut. Sebetulnya puisi itu adalah puisi otokritik yang dapat menjadi bahan refleksi bagi masyarakat semuanya," katanya.

#Budayawan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Budayawan dan sastrawan kondang asal Banyumas, Ahmad Tohari, angkat bicara terkait polemik kata 'ndasmu' yang diucapkan capres Prabowo Subianto, yang disebut sebagai bagian dari bahasa keseharian orang Banyumasan.
Mula Akmal - Jumat, 22 Desember 2023
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Indonesia
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Ratusan seniman dan budayawan Solo Raya mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan bacapres dan bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam Pilpres 2024.
Mula Akmal - Selasa, 07 November 2023
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Bagikan