Branding Bukan Monopoli Perusahaan, Warganet pun Perlu!

BRANDING bukan monopoli perusahaan. Anda yang eksis di media sosial pun perlu. Mulai sekarang, pikirkan diri Anda sebagai brand atau merek.

Menjadikan diri sendiri sebagai merek lebih dikenal dengan istilah personal branding. Ibarat cap, personal branding akan terus melekat pada diri Anda. Sekali saja melakukan kesalahan, orang bisa ingat selamanya.

Autentik perlu agar jati diri Anda tetap terlihat di era digital. Namun, hati-hati, jangan sampai sifat buruk Anda yang terlihat di depan warganet lain. Bisa-bisa Anda malah disebali orang.

Bila ingin tak kelihatan terlalu serius, masukkan kelakar ke dalam status Facebook Anda. Status yang diwarnai humor biasanya cukup mengena bagi sejumlah orang. Anda dapat meniru gaya humoris Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dalam bersosmed.

Tapi, jangan kelakar yang menjurus pada ejekan, ya. Anda juga dapat membuat parodi kocak tanpa menjatuhkan atau membuat pihak lain tersinggung. Parodi juga bisa menjadi keunikan Anda.

Kunci personal branding adalah tampil unik. Semakin unik, Anda akan semakin diingat orang. Selain unik, personal branding dapat dilakukan dengan menciptakan feeds yang rapi dan enak dilihat. Gunakan hashtag agar semakin eksis.

Jika sudah punya banyak followers, sempatkan menyapa mereka. Dengan begitu mereka akan merasa dihargai dan senang. Tidak perlu menanggapi komentar negatif dengan amarah atau nada kesal. Anda hanya menciptakan bumerang bagi diri sendiri.

Jika ingin semakin eksis, jangan lupa posting pada jam-jam ramai. Biasanya di malam hari, setelah pukul 19.00 WIB. Mau eksis? Jangan lupa ciptakan personal branding yang menguntungkan kehidupan sosial dan karier Anda, ya! (*)

Simak pula artikel Bijak Bersosmed, Rem Sedikit Jempol Anda!