BPBD Lebak Siaga II Ancaman Banjir

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 02 Januari 2019
BPBD Lebak Siaga II Ancaman Banjir

Ilustrasi hujan. (Foto: pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memberlakukan Siaga II ancaman banjir mengingat tinggi permukaan Sungai Ciujung-Ciberang hingga 397 cm dengan debit air 501 meter kubik per detik.

"Kami minta warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (2/1).

Curah hujan sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi dan berpeluang pagi, siang, sore, malam hingga dinihari.

Intensitas curah hujan lebat, sedang dan rendah, sehingga berpotensi ancaman banjir dan longsor.

Bahkan, satu pekan lalu banjir juga menerjang beberapa desa di Kecamatan Banjasari.

Oleh karena itu, BPBD mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di daerah bantaran sungai agar waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana banjir.

Sebab, wilayah Kabupaten Lebak sebagian besar menjadi langganan banjir akibat luapan sejumlah sungai.

Selain itu, juga daerah rawan longsor karena terdapat perbukitan dan pegunungan. Petugas BPBD saat ini melaksanakan penyisiran di lokasi-lokasi rawan bencana alam.

Ia juga mengintruksikan kepada masyarakat, aparat kecamatan, desa/kelurahan, dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan.

"Kami yakin melalui kewaspadaan dapat mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai peralatan, relawan, dan logistik, termasuk obat-obatan. Peralatan yang dimaksud, antara lain perahu motor, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.

Di samping itu, BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Orari, Pers, aparat kecamatan, dan masyarakat.

Saat ini, personel BPBD dan para relawan tangguh yang bersiaga selama 24 jam di Posko Utama Penanggulan Bencana.

"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk penanganan kebencanaan dengan bertindak cepat melakukan evakuasi juga penyaluran bahan pokok," katanya.

Sementara itu, Sardi (50) seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan, masyarakat kini meningkatkan kewaspadaan menyusul tingginya permukaan air sungai itu.

Peningkatan air permukaan dan debit sungai itu karena hujan terus menerus dan berpeluang meluap hingga menimbulkan banjir.

"Kami dan warga di sini melakukan ronda malam karena khawatir hujan malam hari yang bisa menimbulkan luapan air sungai," katanya.

#Banjir
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Sejumlah faktor dinamika atmosfer menjadi pemicu meningkatnya curah hujan di Jawa Barat
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Indonesia
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Hal ini disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara
Frengky Aruan - Selasa, 16 September 2025
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
Indonesia
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi korban banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
Indonesia
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Banjir Jakarta kini mulai surut pada Selasa (16/9). Hanya dua RT yang masih terendam banjir. Hujan deras sejak siang hari menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu berstatus waspada atau siaga 3.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore
Indonesia
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Pemerintah Daerah menginformasikan, jika dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
Indonesia
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
 Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
Indonesia
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Gelombang di Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok diperkirakan setinggi 3,5 meter, sementara di Selat Lombok bagian selatan bisa mencapai lima meter
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
Bagikan