Bobotoh kepada Aremania: Kami Kehilangan Banyak Saudara


Ketua Viking Persib Club Herru Joko (kanan), pada acara Bandung Menjawab. (Foto: Humas Pemkot Bandung)
MerahPutih.com - Tragedi Kanjuruhan menelan lebih dari 100 nyawa, 1 Oktober silam. Kejadian ini menyadarkan para suporter atau pendukung dari semua klub sepak bola untuk mengedepankan perdamaian. Tak terkecuali para Bobotoh.
Ketua Viking Persib Club Herru Joko menyampaikan duka cita yang mendalam dari para Bobotoh untuk Aremania.
"Kami kehilangan banyak saudara, sangat menyesakkan. Kemarin sebelum Arema lawan Persebaya, kami duduk di sana bertemu sahabat lama. Sudah mulai terurai hubungan Bandung dengan Malang," ujar Herru, selepas berdiskusi dalam Bandung Menjawab, Kamis (6/10).
Baca Juga:
Bonek-Aremania Duduk Bareng Gelar Doa Bersama di Stadion Kanjuruhan
Menurutnya, para suporter harus bisa menahan diri ketika timnya kalah. Cinta boleh, tapi jangan terlalu berlebihan. Sebab, akan banyak dampak dari cinta buta atau fanatisme berlebih.
Melalui kejadian kemarin, ia menilai, semua pihak harus berbenah. Mulai dari pihak panitia pelaksana, keamanan, suporter, sampai PSSI juga harus berbenah.
"Kejadian ini membuat kita mulai menggemakan wacana perdamaian antar-suporter. Permintaan perdamaian ini dari grass root," ucapnya.
Para suporter yang memiliki tensi rivalitas tinggi sudah saling bertemu satu sama lain. Ia mengatakan, deklarasi perdamaian akan dibuat dengan sangat baik.
"Insyaallah besok saya dan beberapa Bobotoh juga akan ke Malang. Kita akan menanggapi hal ini dengan serius," ungkapnya.
Setelah coba didiskusikan, masyarakat pun sudah banyak yang sadar dengan keadaan. Baginya, damai memang harus dari dalam hati, bukan seremonial belaka.
"Tentunya yang pasti kami sangat menyambut baik ajakan damai dari semua pihak," ujarnya.
Baca Juga:
PSSI Nilai Sanksi untuk Arema Sudah Paling Berat
Selain itu, Herru juga menyoroti hadirnya tim investigasi untuk menemukan titik terang kasus Kanjuruhan. Baginya, tim tersebut menunjukkan kehadiran negara dalam kasus ini.
"Orang-orangnya juga kompeten, mereka sudah bergerak dari kemarin. Hasilnya harus bagus, sehingga bisa jadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia," harapnya.
Salah satu hal yang perlu dibenahi juga adalah ticketing. Menurutnya, ticketing yang dilakukan Persib sekarang bisa dicontoh oleh pihak lain.
Berangkat dari kejadian Piala Presiden yang juga merenggut nyawa suporternya, Persib pun membenahi sistem pembelian tiket. Meski ia akui, sistem ini memang sulit. Bahkan, menimbulkan demo di kalangan Bobotoh.
"Pintu utama itu dari tiket. Satu KTP untuk satu tiket. Itu sudah terseleksi. Pengambilannya pun tidak bisa diwakilkan. Itu juga sebuah komitmen yang bagus," tuturnya.
Dengan sistem ini, sudah banyak calo sudah yang berkurang. Meski sempat mendapat kontra dari Bobotoh, tapi semua ini demi kebaikan bersama dan keselamatan sepak bola.
"Menurut mereka ini ribet, tapi bagi saya itu hanya culture shock. Persib 100 persen tiket online itu bagus. Baru Persib yang berani memulai. Sebab, tidak penting ada sepak bola kalau ada yang meninggal lagi," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Dijatuhi Sanksi akibat Tragedi Kanjuruhan, Arema Tak Akan Banding
Bagikan
Berita Terkait
Persib Gunakan 4 Unit Unimog untuk Pawai Juara, Bus Bandros ‘Support’

Bobotoh Diminta Tertib Saat Rayakan Persib Juara, Jangan Bikin Was-Was

Ribuan Bobotoh Geruduk Latihan Persib, ‘Tuntut’ Kemenangan atas Persija Jakarta

Kronologis Bobotoh Tewas Kecelakaan Lalu Lintas Saat Tandang ke Sleman

Imbas Kericuhan saat Jamu Persija, Persib Dihukum 2 Laga Tanpa Penonton Dilanjutkan Penutupan Tribun

Bobotoh 'Geruduk' Sesi Latihan Persib, Bojan Hodak Minta Tidak Datang Lagi

Pemain Dewa United FC Fokus ke Laga Vs Arema

Ditahan Imbang 1-1, Pelatih Persis Solo Akui Arema Bermain Bagus

Lawan Arema di Stadion Sriwedari, Pelatih Persis Waspada Kebangkitan Singo Edan

Pelatih Arema Puji Kiper Dewa United FC
