BMKG Prediksi Jateng Masuk Musim Kemarau Pada Mei Mendatang

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 31 Maret 2021
BMKG Prediksi Jateng Masuk Musim Kemarau Pada Mei Mendatang

Warga Solo mengantre air bersih saat musim kemarau. (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah memperkirakan musim kemarau akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada Mei mendatang. Sementara itu, musim hujan mulai berkurang pada bulan April.

Kepala BMKG Staklim Semarang, Sukasno mengatakan perkiraan datangnya musim kemarau didasarkan atas pengolahan dan analisis data serta perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di Jawa Tengah. Hasil analisis tersebut diperkirakan musim kemarau di Jawa Tengah terjadi pada Mei-Juni 2021.

Baca Juga

Puncak Musim Kemarau Diperkirakan Masih akan Terjadi pada Agustus-September

"Hasil pengolahan dan analisis data tersebut kemungkinan musim kemarau di Jateng terjadi pada Mei-Juni," ujar Sukasno, Rabu (31/3)

Ia menyebut prediksi tersebut belum tentu tepat. Meski demikian, ia mengaku akan ada sejumlah daerah yang mengalami kemarau lebih cepat dibanding daerah lain atau terjadi pada akhir April.

"Daerah seperti Kabupaten Blora, Rembang, Pati, selatan Wonogiri, Jepara, dan Grobogan kami prediksi akan lebih awal mengalami musim kemarau," kata dia.

Lahan pertanian di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah mati akibat cuaca ekstrem musim kemarau. (MP/Ismail)
Caption

Sedangkan daerah yang mengalami kemarau lebih lambat atau pada Juli, kata dia, di antaranya Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan. Untuk musim kemarau tahun ini diperkirakan mundur dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Masuk musim kemarau nanti masih turun hujan. Meski demikian sifatnya normal atau tidak disertai cuaca ekstrem," ucap dia.

Ia menjelaskan puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus nanti. Terkait musim kemarau ini, BMKG Staklim Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Terutama potensi munculnya bencana hidrometeorologi seperti puting beliung akibat peralihan musim hujan ke kemarau. Itu yang perlu diwaspadai," papar dia.

Ia menambahkan BMKG meminta masyarakat mengupayakan penyimpanan atau penampungan air saat masa transisi. Hal ini sangat penting agar tidak sampai kekurangan air saat musim kemarau manti. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Suhu di Solo Terasa Dingin, BMKG Prediksi Musim Kemarau Lebih Pendek

#BMKG #Musim Kemarau
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Dinamika atmosfer saat ini cukup kompleks dan berkontribusi pada peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang
Indonesia
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Beberapa daerah bahkan diperkirakan mengalami hujan disertai petir.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)
Indonesia
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini
BMKG menekankan perlu dilakukan simulasi dan audit respons peringatan dini cuaca ekstrem di daerah untuk memastikan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana berjalan efektif menjelang puncak musim hujan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus  Respons Peringatan Dini
Indonesia
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Sektor kesehatan juga perlu waspada terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 September 2025
Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Hujan ringan akan turun Jakarta dan Yogyakarta, serta hujan sedang di Serang. Adapun Bandung berpotensi hujan disertai petir
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Jumat, 12 September
Indonesia
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Cuaca ekstrem terbentuk disebabkan beberapa fenomena atmosfer
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari di Provinsi Banten
Indonesia
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
BMKG meminta untuk mewaspadai hujan disertai petir di Jakarta, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Banjarmasin, Nabire
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 11 September 2025
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Untuk pagi hari, seluruh wilayah Jakarta dalam kondisi berawan tebal.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Guyur Jakarta Sejak Kamis Sore hingga Malam
Indonesia
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Hal ini tidak lepas dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di mana NTT masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
BMKG sebut hujan ekstrem di Bali dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali
Bagikan