Bertemu Jokowi, Prabowo Dianggap Bikin Umat Kecewa


Diskusi publik di Gedung Joeang 1945, Menteng. (MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum DPP Persaudaraan Alumni 212, Ustaz Asep Syaripudin mengaku sangat kecewa dengan Prabowo Subianto lantaran memilih bertemu dengan Joko Widodo usai Pilpres 2019.
“Bagi kita ulama para aktivis islam. Sekiranya Jokowi dianggap pemenang dan Prabowo mau tetap berjuang ya jadi oposisi saja jangan bangun komunikasi dengan rezim,” kata Asep saat diskusi publik di Gedung Joeang 1945, Menteng, Jakarta, Kamis (18/7).
Baca Juga: 75 Pelaku Kerusuhan 21-22 Mei Segera Disidangkan
Ia menganggap, Kalau sekarang Prabowo membangun komunikasi dan ada kesepakatan sekian itu, baginya itu bukan pada tempatnya.

Selain itu, Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) tersebut memberikan penjelasan mengapa saat Pilpres 2019 lalu para ulama dan aktivis 212 memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
“Kenapa ulama sampai buat Ijtima Ulama, karena ada harapan besar, kita tahu bagaimana background Gerindra dan Prabowo. Kita berpandangan rezim sekarang anti terhadap nilai-nilai Islam dan menjadi jongos asing dan aseng," kata dia.
"Makanya umat mendukung dan bikin posko bukan persoalan cost politic semata,” lanjutnya.
Setelah Ijtima Ulama I terbentuk itu, para Ulama dan aktivis 212 menyepakati bahwa Prabowo Subianto sebagai Capres karena persoalan presidential threshold.
Hanya saja ada syarat yang disampaikan dalam Ijtima Ulama I itu bahwa dukungan akan diberikan asalkan Prabowo menggandeng ulama yakni Ustadz Abdul Somad atau Habib Salim Segaf Aljufri.
Baca Juga: NasDem Simpan Rapat-Rapat Nama yang Disiapkan Jadi Ketua MPR
“Ulama juga memperjuangkan aspirasi umat. Makanya Ijtima Ulama I ditetapkan Prabowo Capres dengan harapan cawapresnya ulama, akhirnya kita pilih Habib Salim,” terang Asep.
Namun sayangnya di akhir Pilpres, justru Prabowo Subianto malah bertemu dengan Joko Widodo sebagai pemenang dalam Pilpres 2019. Kondisi ini pun yang dianggap Asep sangat mengecewakan umat termasuk dirinya.
Ia pun menyerukan agar usai pertemuan hari ini, berbagai simpul di berbagai daerah harus mengonsolidasikan diri. Salah satunya adalah berjuang agar ke depan suara umat tidak hanya menjadi komoditas politik kelompok atau perorangan semata.
“Setelah pertemuan ini perlu ada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Kita umat jangan mau jadi komoditas politik dan menjadi bahan kepentingan pribadi,” tuturnya. (Knu)
Baca Juga: Alasan Bamsoet Setuju Munas Golkar Digelar Usai Jokowi-Ma'ruf Dilantik
Bagikan
Berita Terkait
Dukungan Rizieq Shihab ke Pemerintahan Prabowo: Jauhkan Dari Orang Bermasalah

Aksi Damai Reuni 212 Revolusi Akhlak untuk Indonesia Berkah dan Palestina Merdeka

Reuni 212 Digelar di Monas, Prabowo Diundang

Aksi Reuni 212 Digelar Senin (2/12), Begini Pengalihan Arus Lalu Lintasnya
