Yuk Intip Pola Latihan Petenis Pro Reilly Opelka
Memiliki serve terbaik (Foto: tennishead)
PETENIS profesional Reilly Opelka, tidak ingin melewatkan setiap kesempatannya di lapangan. Dilansir dari laman Redbull, ia merupakan satu-satunya pemain tenis pro yang dengan tinggi badan 2,11 meter dengan pukulan serve hingga 225 km per jam. Ini menjadi serve terbaik yang pernah dimiliki seorang pemain tenis.
"Servis saya merupakan pukulan terbaik saya, karena berasal dari sudut yang tinggi," ujarnya. Lengannya yang panjang meningkatkan daya ungkitnya, yang menghasilkan lebih banyak kekuatan pada pukulan servenya.
Baca juga:
Selain itu, ia juga mengintensifkan tekanan pada bahunya. Dengan begitu, kecepatan serve yang ia hasilkan dapat maksimal. "Saya seperti seorang pitcher baseball pro yang harus memantau jumlah serve saya," katanya.
Sebelum 2019, Opelka tidak pernah mencapai 100 besar di peringkat dunia. Tapi tahun lalu, Opelka memenangkan event ATP Tour pertamanya di New York Open. Saat ini ia duduk di urutan ke-36 dunia.
Seperti apa sih pola latihan Opelka? Yuk kita intip seperti apa petenis 22 tahun ini melatih kemampuannya nan luar biasa itu.
1. Kecepatan
Opelka melakukan cukup banyak latihan tanpa alas kaki di atas pasir. Latihan ini benar-benar melatih footwork hingga pernapasannya. "Jadi saya berusaha melatih banyak di atas tanah dengan langkah crossover saya," tuturnya.
Pada latihan itu, ia melakukan banyak gerakan horizontal, gerakan lateral dan shuffling. Terkadang ia melakukan latihan ini tanpa menggunakan raket. Setelah melatih beberapa gerakan, kemudian ia akan berlatih memukul bola yang dilempar oleh sang pelatih.
2. Kekuatan
Pola melatih kekuatan Opelka cukup sederhana, dua jam di lapangan dan dua jam di gym. 75 menit pertama di gym cukup intens. Agendanya di pusat kebugaran ialah melatih otot bahu, pergelangan kaki, dan otot core (inti).
Duta besar Redbull itu kerap melatih bahu menggunakan band resistensi dengan rotasi berbeda. "Sebagai contoh, saya berdiri pada sudut 90 derajat dengan lengan saya, siku saya ke samping pada tingkat yang sama dengan bahu saya," bebernya.
Kemudian, ia memutar lengan untuk memperkuat manset rotator. "Saya tidak ingin terlalu besar di tubuh bagian atas saya, karena saya akan kehilangan fleksibilitas dan rentang gerak," imbuhnya.
Baca juga:
3. Di lapangan
Ketika berada di lapangan, petenis Amerika ini menjalani rangkaian latihan selama 30 hingga 40 menit pertama. Biasanya, ia akan mengajak petenis berbakat dari Universitas sebagai teman latihannya.
Selama berlatih, Opelka mencoba menjaga durasi latihannya pendek dan intens. Bahkan, ia hanya berlatih tanding sebentar. "Dua kali setiap minggu saya memainkan latihan pertandingan," akunya.
4. Pemulihan
Sepulang latihan dari gym, ia langsung makan walau belum merasa lapar. Protein shake dengan protein nabati, dan ayam atau salmon dengan nasi putih menjadi menu andalannya untuk pemulihan stamina. "Saya mencoba untuk mendapatkan sari pati, kentang manis," paparnya.
Satu hal paling penting untuk pemulihannya ialah tidur. Menurut Opelka, kurang waktu tidur akan membuat performanya buruk pada pertandingan. "Sakit otot saya terasa lebih buruk ketika saya tidak cukup tidur. Saya tidak tidur nyenyak setelah pertandingan, terutama jika saya bersemangat secara emosional," tukasnya. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Tampil Dominan! Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen Raih Emas Ganda Putri SEA Games Thailand 2025
Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Tembus Peringkat 53 Dunia, Setahun Lalu Masih di Atas 500
Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Menyala, Sebulan Menang 3 Gelar WTA
Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Catat Sejarah Baru Tembus Ranking 100 WTA
Janice Tjen jadi Runner-up di WTA 250 Sao Paulo: Sukses Tembus Peringkat 103 Dunia dan Ukir Sejarah Baru bagi Tenis Indonesia
Petenis Indonesia Janice Tjen Lolos ke Final WTA Sao Paolo, Mengikuti Jejak Legenda Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja
Melaju ke Semifinal AS Terbuka, Novak Djokovic Joget ‘Soda Pop’ dari KPop Demon Hunters’ sebagai Hadiah Ultah sang Putri
ASICS Perkenalkan Sepatu Tenis GEL-CHALLENGER 15 di Tengah Pesatnya Tren Padel di Indonesia
Profil Jannik Sinner, Petenis Italia Pertama yang Berhasil Juarai Grand Slam Wimbledon
Rafael Nadal Dapat Penghormatan di Prancis Terbuka, Terharu Didampingi Rivalnya di Lapangan