Berikan Data Kecurangan Pemilu ke Media Asing, Prabowo Salah Alamat
Capres Prabowo Subianto memaparkan kecurangan Pemilu 2019 kepada para wartawan dan media asing di Kertanegara, Jakarta Selatan (Divisi Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi)
Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai, sikap Capres Prabowo Subianto yang melakukan konferensi pers dugaan kecurangan pemilu dengan menghadirkan media asing bisa saja menimbulkan tanda tanya di mata publik. Diduga, ia sudah tak percaya dengan media lokal.
Menurut Wempy, semestinya Prabowo kalau mau membeberkan kecurangan pemilu harus disalurkan pada saluran yang sudah disiapkan oleh konstitusi.
"Misalnya jika punya bukti kecurangan, silahkan serahkan bukti ke Bawaslu sehingga bisa diproses. Jika tidak memiliki bukti, lantas buat apa lagi melakukan diskusi dengan media untuk mengungkap kecurangan," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (6/5).
Wempy menilai, Prabowo mestinya jika menyampaikan data-data kecurangan pilpres, tidak harus mengundang media asing. Sebab media lokal bisa memberitakan apa yang menjadi temuan Prabowo.
Menurutnya, Sikap Prabowo itu tentu bisa membuat media lokal kedepannya enggan untuk meliput berkaitan dengan aktivitas Prabowo. Padahal media lokal selama ini sudah banyak membantu Prabowo dalam melakukan pemberitaan terkait dengan ide dan gagasannya membangun Indonesia.
"Oleh karena itu, Prabowo mestinya tidak mendelegetimasikan teman media lokal kita," terang Direktur Indo Polling Network ini.
Menurut Wempy, undangan terhadap media asing adalah sia-sia karena tidak bisa mengubah hasil pemilu. Data dan fakta menunjukan bahwa Prabowo-Sandi sudah ketinggalan jauh dari Jokowi-Maruf Amin.
"Jangan dipikir bahwa media telan bulat-bulat apa yang disampaikan oleh Prabowo. Tentu media asing akan mencari sumber lain sebagai pembanding atas apa yang hendak disampaikan oleh Prabowo. Jadi jangan berpikir bahwa apa yang disampaikan oleh menjadi kebenaran, bisa saja salah karena sangat subjektif dan minim data dan fakta," terangnya.
Wempyberharap bahwa Prabowo lebih bijaksana dalam melihat realitas hasil pemilu. Sehingga tidak melakukan gerakan yang dapat merugikan dirinya.
Prabowo adalah negarawan yang mesti menjaga tutur dan tindakan sehingga bisa dikenang oleh bangsa Indonesia. Jangan lagi mendengar bisikan orang dekat yang minim data dan fakta. "Karena hal tersebut hanya akan menjerumuskan Prabowo ke jurang yang dalam. Prabowo mesti berdaulat atas dirinya, apalagi dia mantan prajurit. Dia harus mengambil keputusan dengan hati-hati, agar tidak menumbulkan dampak yang buruk," imbuh Wemepy.
Wempy mengingatkan, dari data situng KPU dari 69 persen data yang masuk, Jokowo-Maruf Amin masih unggul dari Prabowo-Sandi.
"Kalau dilihat data yang masuk, sepertinya tidak akan terjadi pergeseran persentase yang signifikan. Artinya Jokowi-Maruf Amin tetap unggul dari Prabowo-Sandi. Namun kita tetap tunggu hitungan manual dari KPU RI," pungkas Wempy. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Diundang Prabowo ke Indonesia, Presiden Putin: Terima Kasih Saya Akan datang
Bonus Atlet SEA Games 2025 Dipastikan Utuh, Ketum IWbA: Rp 1 Miliar dari Presiden Prabowo Sudah Disiapkan
Pergi Umrah saat Wilayahnya Dilanda Bencana, Mirwan MS Minta Maaf dan Janji Bertanggung Jawab
Prabowo hingga Pejabat Diminta Berkantor Sementara di Sumatra, Komisi XI DPR: Kehadiran Presiden Jadi Faktor Kunci
Pemulihan Infrastruktur Aceh, Prabowo Cek Langsung Pemasangan Jembatan Bailey
Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Aceh, Bongkar Taktik Penanganan Banjir Terkini
Prabowo Kembali Landing di Tanah Rencong, Pastikan Bantuan Logistik Tepat Sasaran
Lepas Atlet Indonesia ke SEA Games 2025, Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar untuk Peraih Emas
Momen Presiden Prabowo Subianto Tinjau Jembatan Pantai Dona Pasca Banjir Bandang di Aceh
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara