Berbau LGBT, KPAI Telusuri Buku Karangan Intan Noviana
Pembina Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti. (MP/Fadhli)
MerahPutih.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan menelusuri seluruh buku karangan Intan Noviana setelah ditemukan kata kontroversi dalam buku 'Balita Langsung Lancar Membaca' tersebut.
Dalam buku terbitan Pustaka Widyatama itu, tercantum kata ejaan yang mengandung unsur LGBT, "Opa bisa jadi waria, Fafa merasa dia wanita, Ada waria suka wanita." bunyi ejaan tersebut.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, guna memeriksa kemungkinan adanya kalimat atau kata-kata seperti dalam buku 'Balita Langsung Lancar Membaca' KPAI akan mengecek seluruh tulisan Intan.
"Kita akan telusuri buku yang lain, kami akan minta penerbit atau Bu Intannya bawaain, kalau perlu kita beli," kata Retno saat jumpa pers di Kantornya, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (28/12).
Dia menuturkan, Intan Noviana merupakan penulis buku anak-anak yang produktif, puluhan buku telah dicetak oleh sejumlah penerbit. Sehingga, menjadi sangat penting untuk mengecek kembali seluruh tulisannya.
"Total ada 50-an buku yang sudah diterbitkan, KPAI belum mengecek satu per satu," kata dia.
Buku-buku yang cukup fenomenal dan dikenal diantaranya adalah 'Belajar Membaca Tanpa Mengeja' (seri 1 dan seri 2), 'Sembilan Langkah Dalam 9 Hari Anak Balita Lancar Membaca dengan Metode Tanpa Mengeja,'. '1000 Anak Lancar Membaca Tanpa Dieja,' dan lain-lain.
Sebelumnya, salah satu buku karangan Intan Noviana berjudul 'Balita langsung lancar membaca' dilaporkan ke KPAI karena memuat kata-kata berunsur LGBT.
KPAI pun mendesak agar buku tersebut segera ditarik dan direvisi penerbit. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Anak Meningkat, Komisi XIII DPR Minta Pendampingan Psikologis Diperkuat
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
3 Norma Dilanggar, KPAI Tegaskan Aksi Dai Cium Anak di Ruang Publik Bisa Masuk Ranah Hukum
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Insiden Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, KPAI Sebut Longgarnya Pengawasan Keamanan Sekolah
KPAI Tuntut Usut Tuntas Kematian Siswa Pahoa, Jangan Sampai Korban Dicap Stigma Negatif
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025