Begini Sebaiknya Menyingkirkan Barang Elektronik Lawas


Menyingkirkan barang elektronik lama dengan cara bijak. (Unsplash/Jilbert Ebrahimi)
BARANG elektronik di setiap rumah tangga sudah semakin banyak. Hanya saja ketika ada yang baru barang elektronik lama menjadi sampah.
Terrkadang seseorang tidak mengerti bagaimana menyingkirkannya. Harga yang harus kita bayar untuk gawai harus lepas sebaiknya tidak berdampak negatif pada lingkungan.
Baca Juga:

Selama bertahun-tahun, limbah elektronik telah menjadi masalah yang sedikit banyak mempengaruhi kesehatan manusia. Menurut The Round Up, total produksi limbah elektronik diperkirakan akan mencapai 67 juta ton pada tahun 2030 di seluruh dunia.
Perhitungannya dengan posisi Asia dan Amerika berada di posisi paling atas sebagai kontributor limbah elektronik. Selain dari praktik penambangan yang tidak baik dalam pengumpulan bahan-bahannya, ada juga dampak dari penggunaan energi tak terbarukan untuk mengisi daya selama masa pakainya.
Sayangnya, bagi orang awam, hanya bingung karena tidak tahu bagaimana cara mengurus banyaknya barang elektronik yang tidak terpakai. Jika kamu sedang mencari cara untuk menyingkirkan gadget lama kamu, berikut ini adalah beberapa tips tentang cara menyingkirkan atau membuang dengan cara yang benar.
Baca Juga:

Perbaiki ponsel
Sebelum kamu berpikir untuk membuang gawai ini, memperbaikinya mungkin bisa menjadi opsi pertama karena bisa jadi akan ada perubahan setelah diperbaiki. Meskipun beberapa gawai pasti lebih mahal untuk diperbaiki daripada diganti, masih ada harapan untuk memperbaiki yang lain, terutama jika masih dalam masa garansi.
Tukar tambah
Jika kamu sudah waktunya untuk melakukan upgrade, lebih baik menukarkan ponsel kamu. Cara ini selalu menjadi acuan kebanyakan orang Indonesia. Dengan tukar tambah, kamu memberikan kesempatan pada orang lain untuk menggunakan ponsel yang lebih baik. Selain itu, kamu bisa mendapatkan diskon untuk gawai berikutnya, yang diharapkan dapat bertahan selama beberapa tahun.
Menjual suku cadang
Meskipun pasar dipenuhi dengan suku cadang aftermarket untuk hampir semua jenis gawai, sayangnya tidak selalu menjadi pilihan bagi semua orang. Bagaimanapun juga, suku cadang aftermarket menjadi pilihan, hanya saja tidak selalu bekerja sesuai standar atau mungkin memiliki masalah kompatibilitas. Tetapi, beberapa produsen tidak selalu menjual suku cadang asli ke pusat perbaikan independen, terutama untuk model gawai lama yang sudah dihapus oleh produsennya.
Dengan langkah langkah menjual suku cadang maka kamu tidak akan terlalu pusing untuk memikirkan akan diapakan ponsel bekasmu jika sudah tidak terpakai. Lagi pula, jika kamu mejual suku cadang ponsel lama, itu akan sedikit menambah pemasukan kamu untuk membeli ponsel baru. (aqb)
Baca Juga:
Startup Ambil Langkah Futuristik Hadapi Revolusi Kendaraan Listrik
Bagikan
Berita Terkait
Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap
