Beda Pernyataan Gubernur dan Wakil Soal Modifikasi Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Juli 2025
Beda Pernyataan Gubernur dan Wakil Soal Modifikasi Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan

Ilustrasi cuaca buruk. Foto: ANTARA

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebutkan pemerintah DKI melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan ekstrem guna tangani banjir. OMC ini dilakukan bersama dengan TNI Angkatan Udara (AU) sejak Minggu (6/7).

Namun, OMC ini belum terlalu efektif karena awannya berkumpul dan bakal bekerja dengan maksimal untuk menanggulangi banjir tersebut.

Pimpinan Pemerintah DKI Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno berbeda pernyataan dalam menyikapi operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi intensitas hujan untuk menanggulangi banjir.

Pramono menyebut bahwa modifikasi cuaca belum dibutuhkan di Jakarta.

Baca juga:

Masih Ada 3 RT dan 2 Ruas Jalan Terendam Banjir pada Rabu Pagi

"Jadi modifikasi cuaca sebenarnya belum terlalu perlu. Karena curah hujan di Jakarta sendiri tidak terlalu tinggi," kata Pramono kepada wartawan, Selasa (8/7).

Pramono berujar, penyebab utama banjir di ibu kota adalah banjir kiriman dari hulu dan rob di pesisir utara.

"Yang problem itu sekarang ini pasang surutnya air laut sama ari hulu," ucapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan dua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, masih terendam banjir hingga Rabu pagi.

"Informasi ketinggian genangan air hingga Rabu pukul 04.00 WIB air masih merendam sejumlah wilayah termasuk Jakarta Utara," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta.

Ia mengatakan, ketinggian banjir di dua RT di Kelurahan Kapuk Muara mencapai 25-30 centimeter (cm).

Ketinggian air sudah menurun dibandingkan Selasa (8/7) pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan ketinggian sekitar 65 cm. "Sementara saat ini satu RT di Kelurahan Pluit banjir sudah surut," kata dia.

Banjir di Kapuk Muara ini disebabkan curah hujan yang tinggi disertai adanya banjir pesisir atau banjir rob.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) pada 4-13 Juli 2025 akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan baru. (Asp)

#BMKG #Cuaca Buruk #Banjir
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaaan Banjir Lokal dan Kiriman
Untuk penanganan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA), menurut Pramono, menyiagakan sebanyak 600 pompa yang dimiliki.
Frengky Aruan - 50 menit lalu
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaaan Banjir Lokal dan Kiriman
Indonesia
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut satgas pompanisasi banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, akan fokus pada penyedotan air di bagian ujung yang berbatasan dengan titik keluarnya air ke laut.
Alwan Ridha Ramdani - 2 jam, 6 menit lalu
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Indonesia
Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
Tanggul yang dimiliki Kemang Village retak dan kemudian bocor.
Dwi Astarini - 2 jam, 44 menit lalu
Pramono Ungkap Biang Kerok Banjir Kemang Raya pada Kamis (30/10) Sore
Indonesia
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Saat ini sejumlah petugas dikerahkan untuk mengangkat puing-puing tembok dan kerangka jenazah.
Alwan Ridha Ramdani - 2 jam, 56 menit lalu
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Indonesia
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
BNPB juga telah menambah jumlah pesawat yang dioperasikan untuk pelaksanaan modifikasi cuaca.
Frengky Aruan - Jumat, 31 Oktober 2025
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
Berita Foto
Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
Petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan mengoperasikan mesin pompa untuk menyedot air banjir yang menggenangi basement bangunan di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan, jum'at (31/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 31 Oktober 2025
Aksi Pasukan Biru Menyedot Air Banjir Basement Jalan Raya Kemang Jaksel
Indonesia
Tanggul Baswedan Jebol, 5 RT di Jaksel masih Kebanjiran Jumat (31/10) Pagi
Lima RT yang kebanjiran di Kelurahan Jati Padang dengan ketinggian air 40 cm.
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Tanggul Baswedan Jebol, 5 RT di Jaksel masih Kebanjiran Jumat (31/10) Pagi
Indonesia
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Kenaikan status ini menyebabkan genangan di berbagai wilayah DKI Jakarta
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Indonesia
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
Hujan sedang berpotensi mengguyur Kota Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tanjung Selor, dan Nabire
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
Berita Foto
Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
Petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi warga korban banjir di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 31 Oktober 2025
Aksi Petugas Evakuasi Korban Banjir Setinggi 1 Meter di Kemang Jakarta Selatan
Bagikan