Bayar Dengan Exposure, Estiskah?


Proses pengambilan gambar sebagai konten juga masih menjadi masalah. (Pexels/Blue Bird)
ERA media sosial memang agak aneh. Exposure sampai bisa jadi alat tukar untuk membeli barang
dan jasa. Tapi, apa sebanarnya exposure itu?
Seperti dilansir dari Buzzle, exposure adalah sebuah keuntungan berupa popularitas suatu brand dari influencer media sosial. Keuntungan tersebut adalah dampak dari jasa influencer yang membantu memasarkan suatu brand.
Baca Juga:

Meskipun nampaknya meyakinkan, sayangnya praktik bayar pakai exposure ini kerap disalahgunakan. Salah satunya adalah cari gratisan sampel produk dari pemilik barang atau jasa.
Disamping itu, bayar pakai exposure ini juga tidak jelas nilainya. Akibatnya kadang ada pemilik brand yang diuntungkan dari adanya influencer, tapi tidak sedikit juga yang malah rugi. Bagi yang untung, biasanya disebabkan karena memang influencer itu punya keahlian di bidangnya. Bahkan keahliannya itu juga diakui oleh para pengikutnya. Sebaliknya, yang rugi juga disebabkan kurang terampilnya influencer.
Akibatnya, brand yang menggunakan jasa bukannya dapat pelanggan, tapi malah sepi atau cenderung tetap. Proses pengambilan gambar sebagai konten juga kadang jadi masalah. Perlu waktu. Bahkan, kadang juga mengganggu pelanggan lain yang berada di sana. Inilah yang membuat pemilik enggan mengizinkan influencer untuk memasarkan produknya.
Baca Juga:

Lantas, bolehkah bayar pakai exposure? Jawabannya antara ya dan tidak. Ya, praktik ini bisa dipakai. Meskipun nilainya tidak jelas. Asal, influencer itu bisa membuktikan seampuh apa jasa pemasaran yang dijalankannya. Pemilik produk juga harus mengetahui dengan jeli apakah influencer itu benar-benar menguasai di bidangnya. Jangan sampai, influencer hanya punya banyak pengikut, tapi ternyata kualitasnya biasa-biasa saja.
Namun, untuk jawaban tidak, bayar pakai exposure ini penuh dengan risiko. Seperti dijelaskan di awal, nilainya tidak bisa dihitung. Tidak jelas seberpa berharganya sebuah exposure. Jika ada kesepakatan nilai antara influencer dengan pemilik produk, justru lebih aman jika pemilik produk dan influencer bertukar dengan alat pembayaran yang sah. Bagaimana cara aman untuk berinteraksi dengan influencer? Singkatnya, pakai alat tukar yang sah. Lebih baik, cari yang pasti-pasti saja.
Buat kesepakatan dengan influencer, jika memang ingin pakai jasanya, pastikan ada perjanjian yang jelas. Sehingga saat jasa influencer itu tidak bisa dipenuhi, ada konsekuensi yang di dapat dari kedua belah pihak. Influencer juga tidak bisa sembarangan lepas tangan jika jasanya tidak memberikan dampak. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Super Awet! Huawei Watch GT 6 Series Mampu Bertahan hingga 21 Hari

Huawei Watch GT 6 Series Rilis di Indonesia, Smartwatch Premium dengan Fitur Kelas Atas

Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
