Bayangan Hitam Kerap Melintas di Lokasi Begal Panggang

MerahPutih Kriminal - Meski sudah tiga minggu berlalu, peristiwa terbakarnya pelaku begal motor Hendriansyah (29) oleh massa di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan hingga kini masih terus dibicarakan publik. (Baca:Begal Panggang Pondok Aren Diduga Punya Ilmu Kebal)

Hingga kini sejumlah misteri masih terus menghantui lokasi terbakarnya komplotan begal motor tersebut. Sejumlah warga yang berada di lokasi sekitar juga mengakui hal tersebut. Selain mendengar teriakan minta tolong dan rintihan suara tangis pada malam hari, sejumlah warga juga mengaku kerap melihat sosok penampakan begal panggang tersebut. (Baca:Merinding, Terdengar Tangis dan Minta Tolong di Lokasi Terbakarnya Begal Panggang)

Seorang pedang warteg di sekitar lokasi terbakarnya Hendriansyah sebut saja Bude (45) mengaku sering merasa merinding dan ketakutan sendiri.

Saat ditemui merahputih.com dikediamannya di Jalan Raya Ceger, Gang Bambu, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Sabtu (14/3) Bude menjelaskan bahwa dirinya sudah hampir delapan bulan lebih berdagang. Ia mulai membuka warung wartegnya pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.(Baca:Pantaskah Seorang Begal Dibakar Hidup-Hidup?)

"Tapi setelah kejadian itu saya hanya mau jualan sampai habis maghrib saja," katanya dengan nada serius dan sungguh-sungguh.

Bude sendiri mengaku sejumlah pengunjung masih kerap datang untuk makan ke warung mungilnya. Namun begitu senja tiba dan hari mulai larut, jumlah pengunjung yang datang semakin sedikit. Pada saat sepi itulah ia kerap dirundung rasa takut dan merinding. Bahkan ketika malam tiba ia mengaku merinding. (Baca:Sudah Teriak Minta Ampun, Warga Tetap Bakar Hidup-Hidup Pembegal Motor)

"Suasanya sekarang berbeda. Saya melihat seperti ada bayangan yang melintas di depan warung saya. Saya takut dan kemudian saya segera menutup warung," tandasnya.

Seperti diberitakan, merahputih.com sebelumnya pada (24/2) seorang begal motor yang bernama Hendriansyah (29) tertangkap warga. Oleh warga, begal tersebut bukan hanya dihadiahi bogem mentah, namun juga dibakar hidup-hidup. Meski sudah berteriak minta ampun, warga masih memukuli dan membakar Hendriansyah hingga tewas. Sadis memang. (gms)